1 WNI Perempuan Jadi Korban Luka Akibat Ledakan Beirut Lebanon

Kementerian Luar Negeri mencatat seorang perempuan asal Indonesia terluka akibat ledakan di Beirut, Lebanon.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Agu 2020, 11:26 WIB
Situasi pasca-ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 (AP Photo/Hassan Ammar)

Liputan6.com, Beirut - Dunia sedang berduka akibat ledakan di Beirut, Lebanon. Puluhan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka pada bencana itu. 

Seorang WNI dilaporkan ikut terluka. Luka WNI berjenis kelamin perempuan itu dipastikan tidak parah.

"Ada 1 WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan," ucap (plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Rabu (5/8/2020).  

Ledakan di Beirut, Lebanon, terjadi di sebuah gedung penyimpanan. Namun, dampak ledakannya turut merusak mobil-mobil di jalanan serta bangunan di sekitar. Korban pun banyak yang tertutup abu. 

WNI yang terluka dipastikan dalam kondisi sehat dan telah mendapat perawatan medis. 

"Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter RS dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," ujar Teuku Faizasyah.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab berkata ada sekitar 2.750 amonium nitrat di lokasi ledakan Beirut, Lebanon. Ia berjanji akan mengusut kasus ini dan menghukum pelaku yang bertanggung jawab.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


PM Hassan Diab: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un

Suasana setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Ledakan besar mengguncang pusat kota Beirut pada hari Selasa, menghancurkan bangunan yang terletak beberapa ratus kaki jauhnya dari lokasi ledakan. (AP Photo/Hassan Ammar)

Perdana Menteri Hassan Diab mendeklarasikan ledakan di Beirut, Lebanon, sebagai bencana nasional. Ledakan terjadi di gudang penyimpanan dekat pelabuhan. 

Pemerintah Lebanon mencatat setidaknya 73 orang meninggal dunia dan 3.700 korban luka. Proses evakuasi masih berlanjut.  

PM Diab juga mengutip ayat Al-Quran mengenai orang-orang yang bersabar saat ditimpa bencana.

"Kita menghadapi malapetaka, tetapi kita memegang firman Yang Maha Kuasa, 'orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun,'" ujar PM Diab dalam pidato yang disiarkan secara nasional, seperti dilansir National News Agency, Rabu (5/8/2020).

Berdasarkan laporan AFP, ada 2.750 ton ammonium nitrae yang meledak.

PM Diab turut meminta pertolongan dunia internasional di masa sulit ini. Ia berjanji akan menginvestigasi ledakan, tetapi akan fokus dulu pada korban ledakan Beirut, Lebanon. 

"Tetapi, saya berjanji bahwa bencana ini tak akan berakhir tanpa hukuman," ujar PM Diab. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya