Tepis Stigma, Kolaborasi Ahli dan Penyandang Disabilitas Intelektual Ciptakan Situs Web Khusus

Fiona McKenzie telah menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk membuktikan bahwa anggapan orang terhadap penyandang disabilitas intelektual selama ini salah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Agu 2020, 17:10 WIB
Ilustrasi kesedihan. (via. Pinterest)

Liputan6.com, Jakarta Fiona McKenzie telah menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk membuktikan bahwa anggapan orang terhadap penyandang disabilitas intelektual selama ini salah.

"Mereka mengatakan Anda tidak dapat melakukan hal-hal tertentu karena disabilitas tapi sebenarnya Anda tahu Anda bisa melakukannya," ujar wanita asal Sydney, Australia itu melansir ABC, Rabu (5/8/2020).

"Aku keluar dari anggapan itu dan aku membuktikan mereka salah."

Wanita usia 45 tahun itu menjadi depresi setelah bertahun-tahun dicemooh dan dipanggil dengan nama-nama aneh.

Tetapi seiring bertambahnya usia, ia mulai bekerja dan terlibat dengan kelompok advokasi disabilitas. Kini, dia menjadi lebih percaya diri menghadapi diskriminasi.

"Aku berbicara karena aku merasa perlu mengambil kendali, karena kalau tidak, itu akan terus terjadi padaku. Aku juga tidak ingin itu terjadi pada orang lain," katanya.

Simak Video Berikut Ini:


Stigma Disabilitas Intelektual

Angka menunjukkan hampir 470.000 orang Australia hidup dengan disabilitas intelektual dan sekitar setengahnya akan mengalami kondisi kesehatan mental.

Psikolog klinis Peter Baldwin mengatakan, penyandang disabilitas intelektual masih mendapat stigma  dan perlu waktu lama untuk membuat masyarakat memahami bagaimana cara tepat untuk memberikan dukungan.

"Ada banyak frustasi, ketakutan dan kesedihan yang datang kepada penyandang disabilitas intelektual," katanya.

"Memiliki disabilitas intelektual dapat mempersulit Anda untuk pergi dan memesan makanan, terlibat dalam komunitas atau menemui dokter, dan dukungan itu tidak selalu ada di sana."

Menurutnya, beberapa dokter tidak merasa seperti mereka mendapatkan pelatihan untuk dapat memberikan layanan kesehatan mental yang benar-benar layak untuk orang dengan disabilitas intelektual.

"Itu bisa berarti mereka mungkin akan semakin terjerumus ke dalam depresi dan mereka bisa kehilangan fokus atau tidak memiliki keberanian untuk berbicara dan mengatakan saya perlu bantuan."

Fiona mengatakan, setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan agar tetap bugar dan sehat.


Situs Web Healthy Mind

Petugas proyek senior Institut Black Dog Australia, Chloe Heck bekerja sama dengan Fiona untuk membuat sebuah situs web yang dinamai Healthy Mind guna membantu penyandang disabilitas intelektual mengakses informasi dengan mudah terkait kesehatan mental.

Ia mengatakan, penyandang disabilitas intelektual adalah kelompok yang rentan terganggu kesehatan mentalnya.

"Penelitian memberi tahu kita bahwa orang dengan disabilitas intelektual lebih mungkin menderita masalah kesehatan mental yang umum, seperti kecemasan dan depresi, daripada populasi umum," katanya.

"Tetapi mereka juga memiliki banyak hambatan untuk mengakses layanan kesehatan mental yang tepat dan ada juga masalah seperti tantangan komunikasi."

Situs web ini berisi bahasa yang mudah dipahami serta audio dan gambar untuk memudahkan pengguna mengakses informasi langkah demi langkah.

Konten tersebut mencakup informasi tentang mengidentifikasi pemikiran negatif, teknik pernapasan dalam dan strategi untuk bersantai dan mengelola kecemasan.

Heck mengatakan situs web itu unik karena orang-orang dengan disabilitas intelektual terlibat langsung dalam setiap aspek perkembangannya.

"Kami keluar dan bertanya kepada orang-orang yang hidup dengan disabilitas intelektual, apa yang mereka inginkan dalam sebuah situs web dan bagaimana seharusnya situs web itu terlihat," katanya.

"Program kesehatan mental berbasis web memiliki potensi untuk mengurangi beberapa hambatan dalam mengakses layanan yang tepat. Meskipun telah ada beberapa web, namun tidak ada yang khusus dirancang untuk orang-orang dengan disabilitas intelektual,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya