Rupiah Menguat Jelang Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu ini

oleh Tira Santia diperbarui 05 Agu 2020, 10:15 WIB
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu ini. Hari ini juga akan diumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 oleh badan Pusat Statistik 9BPS).

Mengutip Bloomberg, Rabu (5/8/2020), rupiah dibuka di angka 14.540 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.625 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.523 per dolar AS hingga 14.581 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih melemah 5,06 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referesi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.623 per dolar AS. Menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.697 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sentimen

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan pada Rabu pagi ini mata uang negara pasar berkembang terlihat menguat terhadap dolar AS.

"Penguatan ini kemungkinan didukung oleh prospek persetujuan stimulus lanjutan Pemerintah AS senilai satu triliun dolar AS untuk memulihkan ekonomi AS yang terdampak pandemi," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/8/2020).

Menurut Ariston, stimulus yang besar memberikan sentimen positif ke aset berisiko karena stimulus berdampak positif ke perekonomian.

Selain itu, lanjutnya, stimulus yang besar juga bisa menekan nilai tukar negara yang bersangkutan karena potensi banyaknya uang yang beredar.

"Hari ini Indonesia akan merilis data GDP Q2 2020. Data ini mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah bila hasilnya di bawah ekspektasi pasar," kata Ariston.

 


Prediksi

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.500 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.

Pada Selasa (4/8/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.625 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.630 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya