Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Rabu, 5 Agustus 2020, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berulang tahun. Usianya genap 56 tahun.
Hal itu diketahui dari unggahan terbaru di Instagram Kemenkes RI. "Selamat Ulang Tahun ke-56 Bapak Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Tetap Sehat dan Semangat dalam Membangun Indonesia Sehat." Demikian tulis akun resmi kementerian yang dipimpin oleh Terawan.
Advertisement
Unggahan tersebut mendapat respons dari masyarakat. Dalam waktu kurang lebih 1 jam setelah diunggah, postingan info Terawan berulang tahun mendapat lebih dari 10 ribu likes dan 227 komentar.
Sebagian besar ucapan selamat ulang tahun untuk Terawan diiringi doa. Salah satunya berasal dari akun @santi****, "Selamat Ulang Tahun Dr dr Terawan Sp Rad, sehat selalu dan selalu dalam lindungan Yang Maha Esa, selalu bahagia lahir bathin, Aamiin."
Ada pula yang berkomentar antusias, mengatakan bahwa mereka memiliki tanggal lahir atau zodiak yang sama dengan sang menteri. Serta tersemat pula harapan Terawan bekerja lebih giat dan baik dalam mengatasi pandemi yang tengah melanda negeri.
Sejak Kecil Ingin Jadi Dokter
Sebelum menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Terawan sudah dikenal luas oleh publik sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Ia kerap menemani banyak orang penting negeri ini ketika sakit. Ia juga pernah menjadi salah satu dokter kepresidenan dan sempat ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk membantu pengobatan kanker darah almarhumah Ani Yudhoyono.
Sejak kecil, pria asal Yogyakarta ini sudah bercita-cita menjadi dokter. Guna meraih cita-cita tersebut, Terawan menamatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan kedokteran spesialisnya di Departemen Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Yang melatarbelakangi Terawan mengambil spesialisasi radiologi karena ia ingin mengembangkan ranah radiologi intervensi yang kebetulan pada saat itu belum berkembang. Radiologi intervensi adalah bidang kedokteran yang menggunakan alat pencitraan (imaging) guna memasukkan alat ke tubuh pasien melalui lubang alamiah maupun buatan untuk penanganan kasus pembuluh darah, syaraf dan tumor maupun lainnya.
Dokter yang hobinya menyanyi kala melakukan tindakan penanganan pada pasien ini beberapa waktu lalu sempat muncul di media sebagai dokter ‘penyembuh stroke’ melalui terapi cuci otak yang ditemukannya (brain washing).
Advertisement