Galaxy M51 Punya Fast Charging 25W

Samsung dilaporkan sedang menyiapkan sejumlah smartphone baru. Salah satunya adalah Galaxy M51.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Agu 2020, 16:30 WIB
Pengunjung booth Samsung di MWC 2018 melihat-lihat ekosistem Smart Home. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dilaporkan sedang menyiapkan sejumlah smartphone baru. Salah satunya adalah Galaxy M51.

Dilansir dari GSM Arena, Rabu (5/8/2020), berdasarkan laporan baru, Samsung Galaxy M51 telah mendapatkan sertifikasi Federal Communications Commission (FCC). Berdasarkan keterangan yang ada, perangkat tersebut didukung fast charging 25W.

Ini bukan kali pertama informasi tentang Galaxy M51 muncul di ranah internet. Sebelumnya, ada laporan mengenai spesifikasinya.

Samsung Galaxy M51 dilaporkan memiliki chipset Snapdragon 730, RAM 8GB, dan berbasis pada OS Android 10. Informasi mengenai harga jualnya belum diketahui.


Samsung Tertarik Beli Saham ARM

Pengunjung booth Samsung di MWC 2018 menjajal fitur-fitur kamera di Galaxy S9 (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Lebih lanjut, Samsung dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi sebagian kecil saham di ARM. Menurut sumber, besaran saham tersebut antara tiga dan lima persen.

Tujuan pembelian saham ini untuk mengurangi pembayaran royalti produksi chipset berdasarkan platform ARM, yaitu desain Cortex CPU dan Mali GPU. Samsung menggunakannya di chipset Exynos.


Ketertarikan Perusahaan Lain

Selain Samsung, sejumlah perusahaan lain dilaporkan tertarik membeli saham ARM.

Apple dilaporkan memindahkan Mac ke chipset buatannya sendiri yang berbasis pada platform ARM, sehingga perusahaan akan membutuhkan lisensi untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu, Apple termasuk salah satu yang dilaporkan tertarik mengakuisisi ARM.

Selain itu, Nvidia dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk mengakuisisi ARM sepenuhnya. Menurut laporan, valuasi SoftBank untuk ARM sebesar US$ 41 miliar.

Mengenai pembelian saham oleh Samsung, perusahaan akan melakukannya melalui sebuah konsorsium.

(Din/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya