Liputan6.com, Beirut - Korban ledakan di Beirut, Lebanon, masih terus bertambah. Berdasarkan laporan terkini, korban jiwa sudah mencapai 78 orang dan 4.000 lainnya terluka.
Di antara korban luka, ada seorang WNI bernama Ni Nengah Erawati. Lukanya telah mendapat jahitan dari dokter dan kini sudah dibolehkan pulang.
Baca Juga
Advertisement
Usai ledakan di Beirut, Lebanon, Kementerian Luar Negeri meminta agar WNI tetap waspada jika ada dampak susulan dari peristiwa itu, serta berkomunikasi dengan KBRI di Beirut.
"Perlindungan yang diberikan sesuai protap. Pertama, memastikan keselamatan mereka dan selanjutnya memintakan kewaspadaan apabila ada ekses lanjutan dari ledakan tersebut," ujar (plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Rabu (5/8/2020).
Di lain tempat, Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari memastikan kondisi WNI saat ini aman setelah ledakan di Beirut, Lebanon. Mereka semua diminta berkomunikasi lewat nomor hotline dan WhatsApp yang tersedia.
Meski demikian, Dubes Hajriyanto belum menjawab apakah saat ini kondisi sudah aman bagi WNI untuk kembali beraktivitas.
"KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau utk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman," jelas Dubes Hajriyanto.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Donald Trump: Ledakan Beirut Lebanon Mirip Serangan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan duka cita kepada korban ledakan di Beirut, Lebanon. Ia menyebut negaranya siap membantu.
"Doa kami kirimkan kepada semua korban dan keluarganya," ujar Presiden Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dikutip Rabu (5/8/2020).
Donald Trump juga berkata hubungan antara AS dan rakyat Lebanon sangat baik.
"AS siap membantu Lebanon. Relasi sangatlah baik dengan rakyat Lebanon. Dan kita akan di sana untuk membantu," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Donald Trump berkata ledakan di Beirut, Lebanon, mirip dengan serangan. Namun, ia tak menjelaskan ucapannya dengan detail.
"(Ledakan) ini terlihat seperti serangan mengerikan," ucap Trump sebelum beralih ke topik lain.
Pada sesi tanya jawab, Trump berkata para jenderalnya merasa ledakan di Beirut seperti serangan ketimbang insiden manufaktur.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Dais juga sudah meminta bantuan dari negara-negara sahabat. Ledakan di Beirut Lebanon juga disebut sebagai bencana nasional.
Advertisement