Kampung Halaman Luluh Lantak, Mia Khalifa: Ini Bukan Beirut yang Kukenal...

Mia Khalifa juga membagikan situasi di gereja tempatnya dibaptis, saat ledakan terjadi.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 05 Agu 2020, 14:46 WIB
Mia Khalifa juga membagikan situasi di gereja tempatnya dibaptis, saat ledakan terjadi. (Instagram/ miakhalifa)

Liputan6.com, Los Angeles - Hati Mia Khalifa porak poranda melihat berita mengenai ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) kemarin. Pasalnya, Beirut adalah kampung halaman wanita berusia 27 tahun ini.

Mia Khalifa menuangkan isi hatinya lewat sejumlah unggahan di Instagram miliknya. Ia membagikan foto Beirut pascaledakan, maupun sejumlah video saat insiden ini terjadi.

Dalam sebuah video ia memperlihatkan kondisi kota yang luluh lantak. Gedung hancur, puing-puing berserakan di jalan, sementara raungan sirine terdengar bersahut-sahutan.

"Ini bukan Beirut yang ada di hatiku. Masa kecilku tak pernah terasa lebih berharga dari saat ini, Lebanon tak akan pernah kembali sama hingga beberapa dekade ke depan. Kita harus berbuat lebih banyak dan lebih baik," begitu isi tulisan Mia Khalifa dalam unggahan ini.


Gereja Tempat Dibaptis

Unggahan Mia Khalifa (Instagram/ miakhalifa)

Dalam unggahan yang lain, Mia Khalifa membagikan video rekaman sebuah gereja di Beirut.

"Ini adalah gereja tempatku dibaptis, tepat saat ledakan terjadi," kata dia.

Di video, pendeta terlihat masih melanjutkan ibadah saat dentuman pertama terjadi. Namun ia kemudian melindungi diri begitu ledakan kedua yang lebih besar menggetarkan bangunan.

"Hatiku berkeping-keping, aku tak tahu hatiku bisa hancur dengan banyak cara yang berbeda," kata dia.


Dampak Serius

Dalam gambar drone ini, silo yang hancur berada di antara puing-puing setelah ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya. (AP Photo/Hussein Malla)

Ia menekankan bahwa ledakan ini menimbulkan dampak yang luar biasa besar kepada masyarakat Beirut. Di salah satu unggahan, ia memperlihatkan korban luka-luka, sementara rumah sakit di kota ini juga menjadi salah satu bangunan yang terdampak ledakan.


Pelabuhan Beirut

Petugas memadamkan api setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, menghancurkan gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit. (AFP/STR)

Apalagi pelabuhan Beirut tempat ledakan ini terjadi, memegang posisi penting bagi Lebanon.

"Perbatasan Lebanon adalah Israel dan Suriah, keduanya adalah tetangga yang memiliki konflik. Satu-satunya akses mereka kepada APA PUN adalah lewat pelabuhan yang kini hancur," tulisnya.


Ribuan Ton Amonium Nitrat

Setelah ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim menyatakan ledakan tersebut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat yang telah ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan. (AP Photo/Hassan Ammar)

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengungkap pemicu ledakan dahsyat di Beirut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Diwartakan Aljazeera, bahan kimia ini disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika.

Saat berita ini ditulis, data terakhir menyebut bahwa ledakan Beirut menewaskan 73 orang dan melukai 3.700 warga lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya