Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab telah berjanji bahwa mereka yang berada di balik ledakan besar di pelabuhan Beirut, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, akan dimintai pertanggungjawaban.
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa.
"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya."
Advertisement
Seperti mengutip laman Al Jazeera, Rabu (5/8/2020), penyebab pasti ledakan yang dirasakan di seluruh ibu kota itu masih belum jelas, tetapi para pejabat mengatakan itu bisa dikaitkan dengan "bahan peledak" yang disita dan disimpan di gudang "selama bertahun-tahun".
PM Diab, dalam pidatonya, menjanjikan pengumuman tentang "gudang berbahaya ini yang telah ada selama enam tahun, sejak 2014."
Perdana menteri juga meminta bantuan internasional untuk membantu Lebanon, yang tengah berjuang dengan krisis ekonomi terburuk dan wabah Virus Corona baru yang melonjak.
"Saya mengirim seruan mendesak kepada semua negara yang berteman dan bersaudara dan mencintai Lebanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini," kata Diab.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Akibat Pasca Insiden
Ledakan yang terjadi menghancurkan banyak area pelabuhan serta merusak gedung-gedung di ibu kota Beirut.
Menurut laporan secara langsung, ledakan itu kini juga menyebabkan "kekacauan di jalanan".
Lebanon, negara Mediterania timur yang berpenduduk enam juta orang, berada dalam pergolakan krisis ekonomi yang telah menghancurkan bisnis, membuat puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menyebabkan mata uangnya terdepresiasi secara dramatis.
Advertisement