Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pemilihan umum kepala daerah atau Pilkada yang akan berlangsung pada Desember 2020 akan menjadi penggerak roda ekonomi. Apalagi, periode tersebut akan banyak uang beredar untuk kebutuhan kampanye para calon.
"Kita akan menghadapi Pemilukada di bulan Desember dan Pemilukada itu sendiri akan menjadi faktor pengungkit juga karena nanti dana yang beredar untuk Pemilukada sekitar untuk penyelenggaraan Rp 24 triliun," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
Belum lagi, lanjut Airlangga dana yang akan dikeluarkan oleh para calon baik bupati, walikota, dan gubernur bisa mencapai Rp 10 triliun sendiri jika diakumulasikan. Setidaknya uang beredar pada saat Pilkada tersebut kemungkinan mencapai Rp 34-35 triliun.
"Dana beredar itu akan tentu meningkatkan konsumsi terutama untuk alat-alat alat peraga bagi para calon termasuk diantaranya masker, hand sanitizer dan alat-alat kesehatan yang lain," tandas dia.
Penyelenggaraan Pilkada Serentak 9 Desember 2020
Seperti diketahui, Pemerintah, DPR, dan penyelenggara sepakat Pilkada serentak 2020 digelar pada 9 Desember 2020. Keputusan itu sekaligus menjadi kesimpulan rapat kerja Komisi II dengan Mendagri, KPU RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI.
Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 telah dituangkan dalam Perppu No.2 Tahun 2020 sebagai penundaan Pilkada akibat Covid-19. Rapat hari ini menegaskan keputusan yang sudah diambil oleh pemerintah dan DPR sebelumnya.
Selain itu, penyelenggaraan Pilkada serentak ini sudah mendapatkan saran, usulan dan dukungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui surat B-196/KA GUGUS/PD.01.02/05/2020 tanggal 27 Mei 2020.
"Maka kita tetap sepakat memilih opsi nomor satu pelaksanaan pilkada hari pencoblosan 9 Desember 2020," ujar Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia dalam rapat kerja virtual, Rabu, (27/5)
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement