Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengusulkan untuk menambah komponen susu di program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Hal ini sebagai salah satu upaya meningkatkan gizi anak Indonesia sehingga angka stunting menurun.
"Kami juga mengusulkan antara lain menambah susu untuk di salah satu bahan makanan di program kartu sembako atau BPNT tersebut yang kami yakini bisa memberikan tambahan gizi," kata Juliari usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
"Khususnya bagi keluarga penerima manfaat yang ada komponen ibu hamil dan anak usia dini," sambung Mensos.
Juliari mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting. Dalam hal ini, Kemensos akan membekali para pendamping PKH dengan memberikan modul untuk menambah pengetahuan tentang stunting.
"Terkait juga yang dengan kemampuan para pendamping di dalam mendidik keluarga-keluarga penerima manfaat PKH, kami juga tadi meminta kepada Bapak Menteri Kesehatan agar juga memberikan modul learning tambahan untuk menambah ilmu daripada pendamping tersebut," jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani agar program-program kerja dan anggaran terkait stunting dapat dikonsolidasikan. Menurutnya, Jokowi ingin anggaran program kerja untuk stunting fokus di beberapa kementerian/lembaga saja.
"Sehingga untuk mengukur keberhasilan dari program stunting ini pun lebih mudah terukur dan hasilnya dampaknya dirasakan secara nyata oleh masyarakat," tutur Juliari.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jokowi Target Stunting Turun Jadi 14 Persen
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar angka stunting di Indonesia bisa turun hingga di bawah 20 persen. Dia pun memberi target ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
"Target kita sesuai yang saya sampaikan, saya berikan kepada Menteri Kesehatan di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Rabu.
Dia pun meminta jajarannya fokus di sepuluh provinsi dengan angka stunting tertinggi. Adapun 10 provinsi yang dimaksud Jokowi antara lain, NTT, Sulawesi Barat, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Jokowi juga mengingatkan agar upaya pencegahan stunting di posyandu dan puskesmas tidak berhenti meski di tengah pandemi Covid-19. Dia meminta agar penurunan angka stunting diintegrasikan dengan program perlindungan sosial pemerintah.
Advertisement