Gubernur Beirut Menangis di Lokasi Ledakan, Sebut Seperti Bom Hiroshima

Gubernur Beirut, Marwan Abboud menangis saat diwawancara.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 05 Agu 2020, 20:00 WIB
Gubernur Beirut Marwan Abboud menangis saat diwawancara. (Sumber: YouTube/Trending News Today)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dunia baru saja gempar dengan kabar ledakan di kawasan pelabuhan di Kota Beirut, Lebanon. Ledakan besar yang telah beredar luas di media sosial itu memperlihatkan bagaimana asap membumbung tinggi berwarna pekat serta gelombang kejut yang begitu luas. 

Ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat ini juga mengakibatkan kerusakan parah yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil investigasi, ledakan dashyat tersebut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Dilansir dari Aljazeera, bahan kimia tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika. 

Setelah kondisi kembali terkendali, gubernur Beirut, Marwan Abboud, pun mendatangi lokasi kejadian. Melansir dari Moroccoworldnews, Marwan Abboud mengatakan jika ada 10 petugas pemadam kebakaran yang menghilang saat bertugas.

Dalam wawancara oleh awak media, ia juga tak sanggup menahan air matanya. Gubernur Beirut ini menangis ditengah pemukiman yang sudah hancur akibat ledakan yang terjadi pada petang, Selasa (4/8/2020).

 

 


Gubernur Beirut: Harus Tetap Bertahan, Tapi Ini Terlalu Banyak

Gubernur Beirut Marwan Abboud menangis saat diwawancara. (Sumber: YouTube/Trending News Today)

Gubernur Beirut Marwan Abboud tak bisa menahan tangisnya ketika memantau langsung lokasi ledakan di Beirut, Lebanon. Gubernur yang diangkat pada Juni 2020 lalu ini berkata tak pernah melihat bencana seperti ini seumur hidupnya.

"Saya tak pernah melihat kehancuran seperti ini. Ini adalah petaka nasional. Ini adalah bencana bagi Lebanon," ujar Abboud saat diwawancara Sky News Arabia, Rabu (5/8/2020).

Ia lalu mengatakan agar rakyat Lebanon bersatu dan tetap kuat. Beberapa detik kemudian, ia  tak bisa lagi menyembunyikan tangisnya di depan para media.

"Kita harus tetap kuat, kita harus bertahan dan berani, tapi ini terlalu banyak," kata Marwan sambil mulai menangis.

 


Sebut Seperti Bom Hiroshima

Gubernur Beirut Marwan Abboud menangis saat diwawancara. (Sumber: YouTube/Trending News Today)

Kejadian itu tentunya menjadi perhatian seluruh dunia. terlebih lagi ledakan dahsyat itu sudah menyebar di media sosial. Tak sedikit netizen menyebut jika ledakan yang berada di pelabuhan Beirut itu bak bom Hiroshima. Rupanya sebutan itu pun juga diungkapkan oleh Abboud yang turut dikelilingi oleh anggota militer saat datang ke lokasi.

"(Ini) mirip dengan apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki," ucapnya pada media Sky News Arabia.

Pemerintah pusat Lebanon menjelaskan bahwa ledakan ini terjadi di gudang penyimpanan amonium nitrat. Bahan kimia itu bisa menimbulkan ledakan jika terpapar suhu tinggi. 

Perdana Menteri Hassan Diab berkata ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat di gudang tempat terjadinya ledakan di Beirut, Lebanon. Ia menyebut siap menghukum pelaku yang bertanggung jawab. 


Penyebab Masih Diselidiki

Gambar drone memperlihatkan tempat ledakan yang mengguncang pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). Ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020, tersebut sejauh ini menewaskan 78 orang dan dan lebih dari 4.000 lainnya terluka. (AP Photo/Hussein Malla)

Menurut Menteri Kesehatan Hamad Hasan, lebih dari 3.700 orang lainnya cedera dalam ledakan yang mengakibatkan kerusakan luas di kota tersebut. Pejabat tinggi Lebanon menyebut jika amonium nitrat yang biasa digunakan dalam pupuk dan bom, tersimpan selama bertahun-tahun di lokasi ledakan, kemungkinan menjadi penyebab ledakan dahsyat di Beirut.

Meski demikian, otoritas setempat masih terus menyelidikinya. Hingga kini belum ada laporan pasti tentang penyebab ledakan, tapi media lokal mengatakan lokasi kejadian adalah tempat penyimpanan kembang api.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya