Positif Covid-19, Peserta SKB CPNS Boleh Ikut Tes

Tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan digelar 1 September 2020 mendatang.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Agu 2020, 16:26 WIB
Calon pendaftar mencoba mengakses situs Sistem Seleksi CPNS 2018 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan, tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan digelar 1 September 2020 mendatang.

Banyak pertanyaan seputar pelaksanaan SKB CPNS 2019 di tengah pandemi Covid-19, salah satunya soal keikutsertaan peserta.

Merujuk pada Surat Edaran (SE) Kepala BKN Nomor 17/SE/VII/2020, ada ketentuan khusus yang diberikan kepada peserta dengan suhu tubuh tinggi di atas 37,3 derajat Celcius. Namun, bagaimana jika peserta ternyata positif terpapar Covid-19?

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen menjelaskan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk memastikan peserta bisa mengikuti tes, meskipun hasil rapid tesnya reaktif atau hasil swab tesnya positif Covid-19.

"Kalau hasil rapidnya reaktif, itu kan belum tentu positif Covid-19. Tapi jika setelah diswab test positif, maka kami akan meminta rekomendasi kepada Kementerian Kesehatan, apakah yang bersangkutan diizinkan ikut tes di lokasi," ujar Suharmen dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Lalu, jika peserta SKB CPNS 2019 yang bersangkutan harus diisolasi mandiri, BKN akan memanfaatkan platform meeting online seperti Zoom untuk mengawasi peserta tes di tempat tinggalnya. Hal ini dilakukan untuk menutup celah yang mungkin akan dimanfaatkan peserta untuk mengerjakan ujian dengan peran calo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mekanisme Pelaksanaan

Ekspresi peserta saat mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk CPNS Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kantor BKN Regional V, Jakarta, Senin (27/1/2020). Seleksi diikuti 2.162 peserta. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Mekanismenya, ketika ujian dimulai, peserta harus menghubungkan akun Zoom mereka dengan akun Zoom BKN yang khusus dibuat untuk pengawasan ujian.

Kemudian, pihak BKN akan melakukan pengawasan dan memastikan bahwa yang mengerjakan soal ialah peserta itu sendiri, bukan orang lain.

 


Tak Langsung Gugur

Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Yang jelas, Suharmen menegaskan bahwa pihaknya tidak akan langsung menggugurkan peserta SKB yang positif terkena Covid-19. Berbeda dengan peserta UTBK perguruan tinggi negeri yang masih punya kesempatan di perguruan negeri swasta atau mencoba di gelombang lain setelah sembuh.

"Ini poin pentingnya, nggak ada yang digugurkan kalau dia terkena Covid-19. Karena Covid-19 ini kan bukan karena keinginan dia untuk kena. Kalau seperti UTBK, itu gugur punya kesempatan lagi, sementara CPNS kesempatannya hanya sekali, kalau dilewatkan dia nggak akan punya kesempatan lagi," jelas Suharmen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya