Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Masih Terjaga

Menurut Sri Mulyani, beberapa indikator menunjukkan stabilitas sistem keuangan cukup baik namun perlu disadari jika penyebaran virus covid-19 masih cukup tinggi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2020, 19:12 WIB
Rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Bank Indonesia, Selasa (30/7/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)menyebutkan stabilitas sistem keuangan tetap baik, meski penyebaran virus Corona (Covid-19) masih tinggi. Penilaian ini merupakan hasil rapat atau assessment KSSK ketiga yang berlangsung pada tahun ini.

"KSSK melihat bahwa stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2929 yaitu April-Juni dalam keadaan normal. Meskipun kewaspadaan terus ditingkatkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (5/8/2020).

Menurut Sri Mulyani, beberapa indikator menunjukkan stabilitas sistem keuangan cukup baik namun perlu disadari jika penyebaran virus covid-19 masih cukup tinggi. Inilah yang membuat tingkat kewaspadaan ditingkatkan.

"Ini menimbulkan kewaspadaan dan kehati-hatian dan lihat prospek ekonomi dan dampak ke stabilitas sistem keuangan," kata Sri Mulyani.

Dia menuturkan realisasi pertumbuhan kuartal II 2020 yang mengalami kontraksi 5,32 persen memang jauh lebih rendah dibanding tahun lalu dimana Indonesia pertumbuhan 5,05 persen.

Sri Mulyani membeberkan, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berjalan meluas akhir Maret ternyata mempengaruhi kondisi perekonomian pada periode April-Mei sehingga terjadi kontraksi secara sangat dalam.

Untuk itu, otoritas fiskal dan moneter menerapkan langkah-langkah kebijakan dengan memperhatikan dinamika ekonomi dan dampak terhadap stabilitas sistem keuangan. "Jika diperlukan, kami juga lakukan perubahan kebijakan," ujar Sri Mulyani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya