68 Emiten Bakal Lakukan Penawaran Umum di BEI, Nilainya Capai Rp 40 T

OJK mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 28 Juli 2020 sebesar Rp 54,13 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2020, 20:15 WIB
Pekerja terlihat di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi pasar modal yang masih tertekan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa ada 68 emiten yang akan melakukan penawaran umum, baik dalam saham maupun surat berharga. Nilai dari penawaran umum tersebut mencapai Rp 40,54 triliun.

Sebelumnya, OJK mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 28 Juli 2020 sebesar Rp 54,13 triliun.

"Hal ini merupakan sinyal positif bahwa pengusaha masih melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal domestik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Rabu (5/8/2020).

Sebagai informasi, adapun rincian dari capaian hingga 28 Juli 2020, diantaranya, total dana yang dihimpun lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tercatat Rp 3,28 triliun dari 28 emiten baru.

Selanjutnya, Penawaran Umum Terbatas (PUT) turun 62,89 persen menjadi Rp 9,52 triliun dari 8 penawaran dibandingkan dengan periode Januari hingga Juli 2019 senilai Rp 25,66 triliun dari 12 penawaran.

Kemudian Penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) tercatat tidak ada sementara periode yang sama tahun lalu tercatat Rp 2,25 triliun dari 3 emiten. Serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS Tahap I tercatat Rp12,79 triliun dari 23 emiten dan PUB EBUS Tahap II senilai Rp 28,85 triliun dari 26 emiten.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus, IHSG Ditutup Justru Menguat 52 Poin

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat pada perdagangan Rabu pekan ini. Hari ini BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II minus 5,32 persen.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (5/8/2020), IHSG ditutup naik 52,04 poin atau 1,03 persen ke posisi 5.127,05. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 1,49 persen ke posisi 801,69.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.127,05 dan terendah 5.059,08.

Sebanyak 241 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 173 saham melemah dan 161 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 777.591 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 360 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.612.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu sektor perkebunan yang turun 0,02 persen.

Penguatan dipimpin oleh sektor petambangan yang melonjak 2,98 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 2,25 persen dan sektor barang konsumsi menguat 1,85 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya