Pasien COVID-19 di Medan Tewas Usai Lompat dari Lantai 12 Rumah Sakit, Diduga Stres?

Kehebohan terjadi di Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima yang terletak di Jalan Ayahanda, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tewas melompat dari lantai 12.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Sep 2020, 11:48 WIB
Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan. Identitasnya berinisial MAH berusia 39 tahun. Korban melompat dari lantai 12 hingga lantai 6 rumah sakit.

Liputan6.com, Medan Kehebohan terjadi di Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima yang terletak di Jalan Ayahanda, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tewas melompat dari lantai 12.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing mengatakan, pasien tersebut berjenis kelamin perempuan. Identitasnya berinisial MAH berusia 39 tahun. Korban melompat dari lantai 12 hingga lantai 6 rumah sakit.

"Seorang pasien positif COVID-19 melompat di Rumah Sakit Royal Prima. Peristiwanya terjadi sekitar pukul 12.12 WIB tadi," kata Martuasah, Rabu (5/8/2020).

Korban diketahui oleh saksi diduga melompat dari lantai 12 dan tergeletak di lantai 6, dekat jendela. Melihat peristiwa tersebut, saksi langsung melaporkan ke pihak sekuriti rumah sakit, selanjutnya diteruskan ke Polsek Medan Baru.

"Korban dirawat di ruang isolasi COVID-19. Anggota Ident Satrekrim Polrestabes Medan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk identifikasi korban. Olah TKP dibantu pihak rumah sakit," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dirawat 11 Hari

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, membenarkan peristiwa tersebut. Korban merupakan pasien positif COVID-19 yang sudah dirawat selama 11 hari di rumah sakit tersebut.

Dijelaskannya, pasien dirawat di dalam kamar yang memiliki jendela dengan jerjak. Dari jendela tersebut korban meloncat. Disinggung apakah korban memiliki gejala berat, Aris menduga tidak ada.

"Dia positif COVID-19. Kalau berat, berarti dia sembuh. Bagaimana orang sakit bisa lompat, buka jendela dan melompat," sebutnya.


Motif Belum Diketahui

Seorang pengurus yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mendorong peti mati berisi jenazah pasien virus corona COVID-19 menuju pemakaman di rumah duka AVBOB, Soweto, Afrika Selatan, 21 Juli 2020. (MARCO LONGARI/AFP)

Aris juga belum mengetahui motif yang memicu pasien melompat. Kuat dugaan perempuan itu stres. Karena sepengetahuan Aris, pihak rumah sakit biasanya memberikan pendampingan psikologis bagi pasien yang stres.

"Pasti karena stres. Kita kurang tahu apa benar stres karena COVID-19 atau yang lain. Karena dia sudah 11 hari dirawat, 3 hari lagi selesai isolasi," Jubir GTPP COVID-19 menandaskan.


Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya