Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak sembilan orang pada Rabu, (5/8/2020).
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, tambahan sembilan pasien positif COVID-19 itu antara lain dua warga Bringin, dua warga Bondrang, satu warga Bangunsari, satu warga Prayungan.
Kemudian satu warga Ngalarangan. Ipong menuturkan, menantu pasien dari Ngalarangan ini datang dari Surabaya. Tiga hari kemudian pasien tersebut sakit dan periksa ke Puskesmas Ngrandu kemudian dirujuk ke rumah sakit.
"Karena gejala mengarah COVID-19 kemudian diswab dan didapatkan hasil PCR positif,” tutur dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, ada satu warga Desa Talun memiliki riwayat dari Surabaya. Kemudian melakukan tes cepat atau rapid test mandiri di rumah sakit, dan hasilnya reaktif. "Diswab dan hasil PCR positif,” ujar dia.
Ia menuturkan, satu warga perempuan Trisono memiliki riwayat bekerja di Surabaya. “Awalnya dilakukan rapid test di tempat dia bekerja hasil reaktif, kemudian diswab dan didapatkan hasil PCR positif,” tutur dia.
Kabar baiknya, Ipong menambahkan ada satu pasien sembuh dari COVID-19. Ia mengharapkan pasien lain menyusul sembuh.
Adapun data kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Ponorogo paa 5 Agustus 2020 antara lain sembuh 173 orang, meninggal lima orang, isolasi 30 orang. "Total 208 orang,” ujar Ipong.
Dari total 208 kasus itu terdiri dari kelompok kasus Gontor 2 sebanyak 86 orang (sembuh 86), riwayat Surabaya sebanyak 23 orang (sembuh 18), Temboro 13 (sembuh 13), Ronowijayan 1 sebanyak 13 orang (sembuh 13), Ronowijayan 2 sebanyak tujuh orang, PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh 8), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh 3), dan lain-lain sebanyak 54 (sembuh 32).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ingatkan Warga Disiplin Protokol Kesehatan
Ipong mengingatkan diperlukan kerja sama semua pihak untuk bisa tetap disiplin dengan protokol kesehatan. Dengan disiplin tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain.
"Saya tegaskan perilaku disiplin protokol kesehatan adalah kunci utama dengan biaya paling murah untuk menanggulangi COVID-19 karena asalnya mulai dari kita sendiri," ujar dia.
Ia menegaskan, COVID-19 masih ada sehingga harus tetap waspada. "Ingat COVID-19 ini masih ada, hanya menunggu kita lengah, tetap waspada," kata dia.
Ia pun mengingatkan untuk saling menjaga, peduli dan melindungi dengan cara meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan.
"Ingat tiga kata kunci protokol kesehatan yaitu pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," ujar dia.
Selain itu, ia mengingatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira dan berpikir positif. Kemudian menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah. "Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata dia.
Ia menambahkan, untuk mengaktifikan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa dan kelurahan.
Advertisement