Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada Kamis pagi karena investor terus mengamati ketegangan antara AS dan China.
Dikutip dari CNBC, Kamis (6/8/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 0,26 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Topix turun 0,33 persen.
Advertisement
Kospi Korea Selatan naik 0,96 persen. Sedangkan saham di Australia naik lebih tinggi karena S&P/ASX 200 melonjak 0,32 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump ingin melarang aplikasi China yang tidak dipercaya seperti TikTok dan WeChat dari toko aplikasi AS. Perkembangan itu mengikuti ketegangan antara Washington dan Beijing yang memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, sejumlah masalah masih belum terselesaikan di antara para pembuat undang-undang di Amerika Serikat dalam negosiasi bantuan dampak virus corona, di mana Gedung Putih mengancam akan bertindak sendiri jika gagal mencapai kesepakatan dengan Partai Demokrat.
Di sisi pendapatan, pembuat mobil Jepang Toyota Motor akan merilis hasil keuangan kuartalannya pada Kamis ini.
Saham bank Singapura, DBS Group, akan menjadi perhatian investor ketika dibuka pada hari Kamis setelah perusahaan mengumumkan laba bersihnya turun 26 persen (yoy) di paruh pertama 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wall Street dan Harga Minyak
Di Amerika Serikat, S&P 500 ditutup naik 0,6 persen menjadi 3,327,77. Nasdaq Composite naik 0,4 persen untuk mengakhiri perdagangan di 10,998,40. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 373,05 poin atau 1,4 persen menjadi 27.201,52.
Sementara harga minyak bervariasi pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik sekitar 0,1 persen menjadi USD 45,21 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun sedikit menjadi USD 42,17 per barel
Advertisement