Harga Emas Antam Tembus Rp 1.054.000 per Gram, Cetak Rekor Termahal Lagi

Harga emas Antam melonjak Rp 6.000 per gram menjadi Rp 1.054.000 per Gram pada Kamis, 6 Agustus 2020.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 06 Agu 2020, 10:52 WIB
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak Rp 6.000 per gram menjadi Rp 1.054.000 per Gram pada Kamis, 6 Agustus 2020. Harga ini kembali memecahkan rekor termahal sebelumnya yaitu Rp 1.048.000 per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam naik Rp 6.000 menjadi Rp 953.000 per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 953 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.690.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 20.830.000.

Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.29 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 557.000

* Pecahan 1 gram Rp 1.054.000

* Pecahan 2 gram Rp 2.048.000

* Pecahan 3 gram Rp 3.047.000

* Pecahan 5 gram Rp 5.050.000

* Pecahan 10 gram Rp 10.035.000

* Pecahan 25 gram Rp 24.962.000

* Pecahan 50 gram Rp 49.845.000

* Pecahan 100 gram Rp 99.612.000

* Pecahan 250 gram Rp 248.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 497.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 994.600.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Naik 34 Persen Sepanjang Tahun Ini

Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Harga emas kembali memecahkan rekor tertinggi pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah melewati level USD 2.000 untuk pertama kalinya.

Meroketnya harga emas ini ditopang oleh pelemahan nilai tukar dolar dan penurunan pengembalian obligasi AS mendorong investor untuk membeli instrumen investasi yang aman, seperti emas.

Dikutip dari CNBC, Kamis (6/8/2020), harga emas telah melonjak 34 persen pada tahun ini dan merupakan salah satu aset investasi berkinerja terbaik di 2020. Para investor membeli emas dalam jumlah besar dengan harapan akan mempertahankan nilainya ketika pandemi corona terus memberikan dampak ke pasar.

Harga emas menembus level di atas USD 2.000 untuk pertama kalinya pada Selasa lalu dan mencapai memecahkan rekor tertinggi USD 2.055,10 per ounce pada hari Rabu. Harga emas spot naik 1 persen ke level USD 2.037,81.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,4 persen menjadi USD 2.048,30.

Investor khawatir stimulus ekonomi yang dikeluarkan sebagai respons terhadap pandemi akan memicu inflasi yang akan menurunkan nilai aset lainnya. Pengembalian riil pada obligasi AS telah jatuh tajam, membuat emas lebih menarik.

"Kami melihat penurunan yang sedang berlangsung dalam dolar AS, kurva imbal hasil AS semakin turun dan peningkatan ekspektasi inflasi," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

"Ini menyiratkan bahwa di masa mendatang, biaya peluang untuk memegang emas akan semakin berkurangm," lanjut dia.

Kebuntuan di Washington atas kesepakatan bantuan guna meredam dampak virus corona telah melemahkan dolar, yang bersaing dengan emas sebagai instrumen investasi yang aman. Dolar yang melemah juga membuat harga emas lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.


Lonjakan Harga Emas

Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas telah melonjak sangat cepat cepat yaitu melonjak lebih dari USD 200 dalam waktu dua minggu, kata Robin Bhar, Seorang Analis Independen.

Selain emas, harga perak juga melonjak 4,4 persen menjadi USD 27,13, tertinggi sejak April 2013 dan terakhir naik 2,3 persen menjadi 26,60. Sekarang telah meningkat 48 persen di sepanjang tahun ini, bahkan mengungguli lonjakan harga emas.

"(Lonjakan harga) Perak karena tiga faktor, sebagai aset moneter seperti emas, peningkatan permintaan industri karena kita pulih dari COVID dan masalah stimulus dan sisi penawaran," kata Melek.

Di tempat lain, platinum naik 2,4 persen menjadi USD 959,97 dan paladium naik 0,7 persen ke level USD 2,155.14.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya