Liputan6.com, Beirut - Pemerintah Lebanon menduga 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan dengan buruk sebagai penyebab ledakan besar yang mengguncang ibu kotanya, Beirut.
Ledakan itu menewaskan ratusan orang dan menghancurkan sebagian besar kota. Apa sebenarnya amonium nitrat itu, dan mengapa itu meledak?
Amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang biasa digunakan di seluruh dunia sebagai pupuk pertanian, dan bahan peledak untuk penambangan, demikian dikutip dari laman CNN, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dalam hal ini, menurut pejabat Libanon, sekitar 2.750 metrik ton amonium nitrat telah ditimbun di gudang pelabuhan Beirut, Lebanon hanya beberapa menit berjalan kaki dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam kota, karena disita pada 2014.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan, bahan kimia itu telah disimpan selama enam tahun terakhir "tanpa langkah pencegahan." Ia pun menjanjikan penyelidikan atas ledakan itu.
"Amonium nitrat relatif aman dengan sendirinya, meskipun merupakan oksidan yang kuat, tetapi sangat berbahaya bila terkontaminasi oleh segala jenis bahan bakar, seperti minyak atau bahan organik, bahkan hanya dalam beberapa persen," ujar Roger W. Read, Honorary Associate Professor di Fakultas Kimia Universitas New South Wales, mengatakan kepada Science Media Center.
"Dengan adanya panas, campuran seperti itu dapat dengan mudah menyebabkan hasil yang menghancurkan," tambah Read.
Amonium nitrat tidak mudah terbakar dengan sendirinya, kata Profesor Stewart Walker, dari sekolah Kimia Forensik, Lingkungan dan Analitik di Universitas Flinders di Adelaide, Australia, kepada CNN.
"Dalam hal ini, tampaknya ada kebakaran dan itu telah menyebabkan amonium nitrat yang telah ditimbun terbakar, dan ketika berada di ruang terbatas, ia melepaskan banyak gas panas," katanya.
"Karena gas mengambil volume lebih tinggi daripada benda padat, ada penumpukan tekanan dan karena panas yang dilepaskan, gas panas lebih tinggi volumenya, sehingga Anda sampai pada titik bahwa ketika terkurung itu akan tiba-tiba meledak dan akan melepaskan tekanan dalam gelombang kejut," tambah Walker.
Simak video berikut ini:
Ledakan Berbahaya
Ledakan tersebut adalah yang paling kuat yang pernah diderita Beirut, sebuah kota yang masih dilanda perang saudara tiga dasawarsa lalu dan terhuyung-huyung akibat krisis keuangan yang dalam yang berakar pada korupsi selama puluhan tahun dan pengelolaan ekonomi yang buruk.
Israel yang telah lama berperang dengan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, diduga ada di balik ledakan Beirut. Meski begitu, pihak Israel menampik terlibat dalam tragedi tersebut.
"Israel membantah ada hubungan dengan ledakan yang mengguncang Lebanon pada Selasa, 4 Agustus 2020," demikian dikutip dari laman english.alarabiya.net.
"Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu," kata pejabat anonim tersebut.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi, mengatakan kepada televisi Israel N12 bahwa ledakan itu kemungkinan besar merupakan kecelakaan yang disebabkan kebakaran.
Advertisement