Penataan Jalan di Labuan Bajo Ditargetkan Rampung Desember 2020

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 361,59 miliar untuk membenahi Labuan Bajo.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 06 Agu 2020, 13:10 WIB
Penataan Goa Batu Cermin di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga pada 2020 ini mengalokasikan anggaran Rp 361,59 miliar untuk membenahi Labuan Bajo.

Dana tersebut dikeluarkan untuk kegiatan pekerjaan rekonstruksi jalan, pelebaran, penataan trotoar, pemeliharaan rutin, dan pembangunan drainase.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin wajah Labuan Bajo berubah. Untuk itu, ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata setempat dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata.

"Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata, seperti Labuan Bajo," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).

Program penanganan jalan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo tahun ini meliputi 9 paket. Itu terdiri atas 5 paket pekerjaan penanganan ruas dalam kota sepanjang 16,8 km, yakni peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas (2,19 km).

Kemudian, Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penataan Trotoar

Keindahan Pulau Padar, Labuan Bajo. (Bola.com/Pixabay)

Selain itu, Menteri Basuki meminta penataan trotoar Jalan Soekarno Hatta Atas tetap mempertahankan tata hijau dengan mengedepankan tanaman lokal.

"Jangan hanya di kawasan pariwisata, tetapi harus di semua lokasi di Kota Labuan Bajo. Entrance-nya perlu ditanami bunga-bunga lokal yang banyak, seperti Sakura Flores dan Flamboyan," tutur Menteri Basuki.

Peningkatan jalan penataan trotoar serta drainase sepanjang 2,2 km mulai dikerjakan sejak tanggal kontrak 7 April 2020. Pengerjaan ditargetkan selesai 31 Desember 2020 dengan anggaran Rp 60,3 miliar. Hingga kini progresnya telah mencapai 10,21 persen atau lebih cepat dari rencana 9,7 persen.

Di samping Jalan Soekarno Atas, pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas kawasan Puncak Waringin juga dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang Ditjen Bina Marga melalui penataan Jalan Soekarno-Hatta Bawah sepanjang 2,01 kilometer senilai Rp 42,78 miliar, dengan progres 23,45 persen.

Lalu, penataan Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km dengan progres 19 persen, dan Jalan Yohannes Sahadun sepanjang 4,05 km dengan progres 21,38 persen.

 


Pembangunan Jalan

Foto: Badan pelaksana otoritas pariwisata Labuan Bajo Flores, kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, saat melaksanakan gerakan "Bisa" Bersih, Indah, Sehat dan Aman di lokasi wisata Tanjung Kajuwulu (Liputan6.com/Dion)

Kemudian, pembangunan jalan baru sepanjang 4 km untuk mendukung pengembangan kawasan Waecicu. Menteri Basuki mengapresiasi progres akses Waecicu yang dinilai cepat dan rapi meskipun di tengah Pandemi COVID-19.

Jalan Waecicu mulai dibangun 26 Maret 2020 dan ditargetkan selesai 31 Desember 2020 dengan anggaran Rp 19,5 miliar.

"Penanganan Jalan Waecicu saya llihat rapi betul dan cepat sekali. Bulan Januari lalu, jalur ini masih berupa jalan setapak saat saya ke sini dengan Bapak Presiden Jokowi, sekarang sudah besar 2-7-2 meter itu sesuai standar nasional," ujarnya.

Menteri Basuki berharap seluruh pengerjaan penataan jalan KSPN Labuan Bajo tersebut selesai pada akhir Desember 2020.

"Selanjutnya pada 2021 akan diteruskan dengan program shortcut dari Bandara Komodo menuju Puncak Waringin masih harus diperbaiki jalan dan trotoarnya," kata Menteri Basuki.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya