Masker Dibuat dengan Baik dan Dipakai dengan Benar Efektif Tekan Penularan COVID-19

Masker yang dibuat dengan baik lalu dipakai dengan benar efektif tekan laju penyebaran COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Agu 2020, 15:35 WIB
Pejalan kaki menggunakan masker di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Empat provinsi di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan mulai melakukan persiapan menuju new normal atau tatanan kehidupan baru menghadapi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Dosen Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro Dr. dr. Budi Laksono, MHSc menyebut, jika masker digunakan dengan baik dan benar maka akan sangat efektif menekan penyebaran COVID-19.

“Masker itu kalau dibuat dengan baik dan digunakan dengan benar maka adalah salah satu upaya yang sangat efektif untuk mencegah penularan virus atau penyakit menular lainnya yang menular lewat udara,” ujar Budi kepada Liputan6.com, Kamis (6/8/2020).

Terkait kebijakan Pemerintah tentang pemberlakuan sanksi terhadap pelanggar, Budi berpendapat bahwa keputusan tersebut sangat tepat.

“Sangat tepat, bahkan kami sendiri sejak awal Juli mengirim surat kepada Presiden, semua Bupati, Wali Kota, dan Gubernur seluruh Indonesia, intinya memohon untuk penggunaan masker sebagai salah satu perilaku di ruang publik itu harus dilembagakan dan diwajibkan.”

“Bahkan kalau ada orang yang sulit ya harus dipaksa untuk menggunakan. Karena hanya dengan masker, orang yang sakit tetapi tidak bergejala itu bisa ditekan penularannya pada orang lain. Begitu juga orang lain dengan menggunakan masker maka dia akan tercegah agar tidak infeksi.”  

Simak Video Berikut Ini:


Kriteria Masker yang Baik

Masker dari bahan kain yang diproduksi oleh peserta pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Senin (6/4/2020). Pemkot Tangerang memproduksi sendiri masker kain untuk didistribusikan ke wilayah Tangerang di tengah pandemi virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Budi, masker yang baik adalah masker yang sesuai dengan standar yang diharapkan dalam konteks standar pencegahan penularan.

“Istilahnya masker N95, maksudnya 95 persen partikel yang besarnya itu sama dan lebih dari 5 mikron itu akan tersaring dengan masker itu.”

Ia menambahkan, masker bedah atau masker sekali pakai yang terstandar sempat sulit ditemukan. Maka dari itu, Budi melakukan serangkaian kajian masker yang murah namun memenuhi standar sampai ditemukannya masker BC19.

“Kajian-kajian itu menemukan masker kain dua lapis sebagai frame tetapi di dalamnya dilapisi kertas tisu. Kain memiliki anyaman serat teratur sedangkan tisu tidak teratur. Sehingga masker ini memenuhi standar kesehatan dan dapat dicuci berulang.”

Kain yang digunakan dalam masker ini bisa berbagai jenis kain karena kain hanya sebagai frame. Sedang, fungsi filtrasi ada di tisu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya