3 Langkah Jokowi Perbaiki Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Jokowi juga mengingatkan saat ini Indonesia memiliki sampai 30 bandara Internasional yang tersebar di seluruh wilayah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 06 Agu 2020, 17:29 WIB
Presiden Jokowi saat rapat terbatas dengan Wapres Ma'ruf Amin dan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Senin 3 Agustus 2020. (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali akan melakukan langkah-langkah memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia di tengah masa pandemi Corona Covid-19.

Jokowi menyebut akan mengkonsolidasikan sektor penerbangan dengan pariwisata demi mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal selanjutnya.

Salah satunya, kata dia, dengan menjadikan 8 bandara sebagai hub internasional.

"Ekonomi kita di kuartal II jatuh berada di angka -5,32 persen, saya melihat sektor yang terdampak terkontraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas 'Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata' di Istana Merdeka, Kamis (6/8/2020).

Kemudian, Jokowi mengingatkan saat ini Indonesia memiliki sampai 30 bandara Internasional yang tersebar di seluruh wilayah.

Oleh karena itu, ia menginginkan agar ada 8 bandara saja yang berpotensi menjadi internasional hub dengan pembagian fungsi sesuai letak geografis dan karakteristik wilayahnya.

Berikut 3 langkah Jokowi memperbaiki ekonomi Indonesia di tengah masa pandemi Corna Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Konsolidasikan Sektor Penerbangan dan Pariwisata

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat KTT ASEAN Khusus Tentang COVID-19 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4/2020). Jokowi mengajak negara-negara ASEAN bersinergi melawan COVID-19. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mengkonsolidasikan sektor penerbangan dengan pariwisata demi mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal selanjutnya. Salah satunya dengan menjadikan 8 bandara sebagai hub internasional.

"Ekonomi kita di kuartal II jatuh berada di angka -5,32 persen, saya melihat sektor yang terdampak terkontraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas 'Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata' di Istana Merdeka, Kamis (6/8/2020).

Berdasarkan catatannya, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu orang, pada kuartal II-2020.

"Angka tersebut turun 81 persen untuk quarter to quarter dan turun 87 persen YoY yang turunnya berkontraksi sangat dalam," ucap Jokowi.

Namun, justru penurunan tersebut menjadi momentum yang tepat untuk mengkonsolidasi dan mentransformasikan sektor pariwisata dan sektor penerbangan, melalui penataan yang lebih baik.

 


Lakukan Penataan Sektor Penerbangan dan Pariwisata

Penumpang berjalan usai turun dari pesawat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (6/5). Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengalami pertumbuhan penumpang tertinggi ketiga dengan pertumbuhan 17,5 persen pada triwulan I 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Jokowi menjelaskan, penataan yang dimaksud yakni rute penerbangan, penentuan Hub, dan Super hub.

Kemudian juga kemungkinan penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan dan pariwisata.

"Sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan, dan pondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi," papar Jokowi.

 


Inginkan Hanya Ada 8 Bandara Internasional Hub

Penumpang beraktivitas di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/7/2020). Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang mengatakan di bulan Juli, jumlah pergerakan penumpang rata-rata per hari mencapai 30.000 orang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jokowi mempertanyakan banyaknya bandara Internasional di Indonesia yang berstatus sebagai bandara internasional.

Dia mengungkapkan, saat ini ada 30 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Saya melihat bahwa Airline hub yang kita miliki terlalu banyak terlalu banyak dan tidak merata jadi ini agar kita lihat lagi saat ini terdapat 30 Bandara Internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini," kata Jokowi.

Menurutnya, 90 persen lalu lintas penerbangan hanya terpusat di empat bandara internasional saja. Negara-negara lain juga tidak memiliki bandara internasional sebanyak Indonesia.

"Artinya kuncinya ada di 4 bandara ini di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Jawa Timur dan Kualanamu di Sumatera Utara," ucap dia.

Kepala negara meminta pemerintah harus berani menentukan bandara yang berpotensi menjadi internasional hub dengan pembagian fungsi sesuai letak geografis dan karakteristik wilayahnya.

"Ada 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan superhub kembali lagi Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin, Samratulangi dan Juanda di Surabaya," tegas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya