Liputan6.com, Jakarta Bagi pecinta drama Korea, sudahkah Anda menonton drama "It's okay to not be okay"? Setelah menontonnya, adakah pemikiran yang muncul seperti berpikir positif itu tidak selalu baik.
Karena suatu hal yang baik memiliki hal negatif yang terpendam di baliknya. Lalu, bagaimana hal yang positif bisa menjadi toksik atau racun bagi Anda?
Advertisement
Bicara kesehatan mental atau lebih spesifik, positif yang toksik adalah pandangan yang tidak efektif yang menggeneralisasi emosi dan menunjukkan bahwa kebahagiaan mungkin terjadi dalam semua skenario. Ini menyalahkan orang yang merasa sedih atau depresi dengan menyindir bahwa mereka bisa keluar dari keadaan mental ini hanya dengan menjadi bahagia.
Dan keberadaan pemikiran itu menyalahi pengalaman manusia dan menyangkal kenyataan bahwa emosi negatif tidak bisa dihindari dan tidak boleh diabaikan. Yang ada malah membuat orang memaksa dirinya menekan emosi mereka karena takut akan penilaian orang lain. Dan ini hanya memperburuk trauma dan negativitas, yang mengarah ke depresi internal.
Menurut sebuah penelitian, penekanan emosi membuat kita lebih disibukkan dengan emosi-emosi ini, sampai-sampai kita kehilangan arah untuk menemukan jalan keluar atau strategi untuk mengatasinya.
Positif yang toksik menciptakan stigma di sekitar ketidakbahagiaan yang dapat membuat orang merasa sendirian dan terisolasi dengan perasaan ini. Ketika dunia dipenuhi kutipan seperti "good vibes only" (hanya ada hal baik) dan kutipan motivasi yang kosong, tidak heran jika banyak orang menderita sendirian, dalam keheningan.
Jadi, bagaimana kita menghindari positif yang toksik initanpa membiarkan emosi negatif menelan kita seutuhnya?
Menyangkal kekuatan berpikir positif juga bukan jawaban untuk masalah kita. Masa-masa sulit, sulit diatasi dan kemungkinan besar semua kekhawatiran hidup Anda tidak akan hilang dalam semalam. Tetapi ada cara untuk mengatasi emosi negatif kita secara rasional tanpa merusak atau memperburuknya.
Simak Video Berikut Ini:
1. Rangkul perasaan positif dan negatif
Perspektif kita dapat bergeser pada berbagai masalah, dan emosi Anda juga begitu. Tak apa untuk bersedih tentang beberapa aspek kehidupan sambil bersyukur untuk orang lain.
Jujurlah pada dirimu sendiri. Jika Anda mengalami hari yang buruk, tidak perlu memaksakan diri Anda ke ruang positif yang tidak sesuai dengan Anda saat ini. Begitu pula, jika suasana hati Anda sedang baik, Anda tidak perlu merasa bersalah karena bersikap positif melalui masa-masa sulit.
Rasakan apa yang Anda butuhkan saat ini dan bersikaplah baik kepada diri sendiri.
2. Analisis emosi
Daripada menyembunyikan kesedihan Anda dan memaksa diri untuk bersikap positif, hadapi saja apa yang Anda rasakan saat itu.
Cobalah menulis jurnal atau cukup sekedar duduk bermeditasi. Tanyakan pada diri Anda mengapa sebenarnya Anda merasa sedih.
Apakah ada cara praktis untuk meningkatkan kondisi mental Anda? Apakah ada seseorang dalam hidup Anda yang memperburuk emosi ini? Bisakah Anda mengunjungi teman tepercaya? Ubah pekerjaan Anda?
Mungkin Anda tidak melihat solusi apa pun, tapi itu tidak masalah. Dengan mengatasi emosi negatif, Anda telah memberi tahu diri sendiri bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih.
Singkirkan penghalang antara Anda dan emosi Anda, dan jadilah nyaman dengan diri sendiri dan perubahan yang Anda alami.
3. Tempatkan diri Anda terlebih dahulu
Dunia saat ini berat, tetapi satu-satunya orang yang perlu Anda bawa adalah diri Anda sendiri. Anda adalah proyek Anda sendiri, jadi biasakan untuk memprioritaskan kebutuhan Anda dan segala sesuatu di sekitar Anda akan menyesuaikan diri.
Tetapkan rutinitas untuk tidur dan bangun pagi, beri makan diri Anda dengan makanan bergizi, gerakkan tubuh dengan berjalan kaki, peregangan atau menari, menghidrasi diri, atau berendam atau mandi yang lama. Hal-hal ini tidak akan menyelesaikan semua masalah Anda, tetapi setidaknya Anda merasakan kenyamanan pada tubuh Anda dan itu merupakan awal yang baik.
Mulailah dengan beberapa tujuan pribadi kecil dan jangan berkecil hati pada hari-hari ketika Anda merasa tidak termotivasi. Mendorong hari-hari buruk membawa Anda lebih dekat ke hari-hari baik.
4. Bicaralah dengan seseorang
Ketika segala sesuatunya menjadi terlalu berat untuk ditanggung, ada baiknya meminta seseorang untuk bersandar. Baik itu teman, anggota keluarga, atau ahli kesehatan mental, selalu ada seseorang di luar sana yang ingin membantu Anda.
Ini mungkin tampak menakutkan tetapi Anda akan menemukan bahwa banyak orang di sekitar Anda merasakan hal yang sama dan akan dengan senang hati mendengarkan Anda. Bahkan pada hari-hari indah Anda, Anda berhak memiliki orang untuk berbagi pemikiran dan terus membahagiakan Anda.
Temui orang-orang ini dengan rutin sehingga Anda dapat membangun ikatan yang kuat dan tidak merasa sendirian. Dikutip YourTango.
Advertisement