Tembus 2 Juta Infeksi, Kasus COVID-19 India Tertinggi Ketiga di Dunia

Kasus Virus Corona COVID-19 di India telah mencapai dua juta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Agu 2020, 09:36 WIB
Seorang pria menggendong anak saat menunggu untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas skrining COVID-19 di Jammu, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, New Delhi - Lebih dari dua juta orang India sekarang dinyatakan positif Virus Corona COVID-19.

Negara tersebut mengkonfirmasi satu juta kasus terakhir hanya dalam 20 hari, yang mana lebih cepat dari AS atau Brasil yang memiliki angka lebih tinggi. Demikian seperti mengutip laporan BBC, Jumat (7/8/2020). 

Walau kini pengujian telah diperluas secara luas di India dalam beberapa minggu terakhir, tetapi situasinya bervariasi di seluruh negara bagian.

Dipicu oleh tingkat kematian yang rendah, negara ini terus dibuka kembali bahkan ketika area paling terdampak baru mendorong lonjakan kasus. Tetapi, tetap terdapat beberapa negara bagian yang masih memberlakukan pembatasan guna mengekang penyebaran Virus Corona baru.

Langkah-langkah baru-baru ini termasuk penguncian lokal dan intermiten, terkadang membatasi aktivitas di kota atau distrik tertentu.

India sekarang telah menjadi negara ketiga yang melampaui angka dua juta kasus.

India melaporkan 62.170 kasus dalam 24 jam terakhir, dengan total penghitungan hingga 2.025.409.

 

Saksikan Juga Video Ini:


Ekonomi Masih Dibuka

Orang India yang menunggu di stasiun kereta api memakai masker pelindung sebagai tindakan pencegahan terhadap pandemi Virus Corona. (Rajanish Kakade / AP Photo]

Negara ini telah melaporkan sekitar 40.700 kematian sejauh ini. Meski itu adalah jumlah terbesar kelima di dunia, para ahli mengatakan itu tidak terlalu tinggi mengingat populasi negara itu yang mencapai 1,3 miliar.

Pemerintah, bagaimanapun, telah dituduh menghitung lebih rendah kematian COVID-19 karena berbagai alasan - dari keterlambatan dalam pelaporan hingga aturan tentang bagaimana India menentukan apakah kematian disebabkan oleh virus.

Sementara itu, India terus "membuka" ekonominya sejak awal Juni setelah penguncian yang berlangsung hampir dua bulan. Gym dan pusat kebugaran adalah yang terbaru diizinkan untuk dibuka kembali. 

Pengujian juga telah meningkat tetapi tetap tidak merata karena beberapa negara bagian melakukan sebanyak 40.000 pengujian per satu juta, dan yang lainnya hanya 6.000.

Jumlah kasus meningkat dengan cepat, misalnya di negara bagian selatan Andhra Pradesh. Ini melonjak daftar bulan lalu, dan sekarang menyumbang beban kasus tertinggi ketiga di India.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya