Sumber Daya Laut Indonesia Berlimpah, Tapi Baru 10 Persen yang Dimanfaatkan

Oleh karenanya, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) meluncurkan Buku Besar Maritim Indonesia (BBMI).

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Agu 2020, 12:40 WIB
Aktivitas pedagang di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki luas 9.856 meter persegi. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo membeberkan, potensi sumber daya perikanan dan kelautan Indonesia sangat melimpah. Hal itu dibuktikan dengan panjang garis pantai Indonesia yang mencapai 99 ribu kilometer (data Badan Informasi Geospasial).

Meski begitu, potensi pemanfaatannya baru 10 persen saja. Bahkan, angka tersebut pun belum termanfaatkan secara maksimal.

"Sumber daya laut kita melimpah, di pesisir saja belum dimaksimalkan. Panjang garis pantai kita nomor 2 terbesar di dunia. Tapi sampai saat ini sumber daya ini baru 10 persen dimanfaatkan dan 10 persen ini juga belum maksimal," ujar Edhy dalam sambutannya, Jumat (7/8/2020).

Sumber daya itu meliputi beragam spesies ikan, kepiting, lobster hingga kepiting dan dapat dioptimalkan dengan penerapan budidaya serta pengembangbiakkan.

Hingga saat ini, Indonesia sendiri sudah berhasil mengembangbiakkan ikan kerapu, kepiting, udang Vaname hingga ikan Cobia. Melalui riset yang berkelanjutan, budidaya dan pengembangbiakkan spesies ikan yang ada bisa ditingkatkan kualitasnya dan spesies ikan lain bisa segera dimulai.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Buku Besar Maritim Indonesia

Pedagang menimbang ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah, cold storage, lokasi bongkar muat hingga food court. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Oleh karenanya, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) meluncurkan Buku Besar Maritim Indonesia (BBMI) dan aplikasi bank genetik ikan Indonesia.

Tujuannya adalah untuk menghimpun informasi dan data perikanan dan kelautan selengkap-lengkapnya sehingga bisa dijadikan dasar untuk riset pengembangan potensi sumber daya maritim Indonesia ke depannya

"Hari ini BRSDM menciptakan buku maritim dan aplikasi bank genetik ikan. Ini terobosan dan mudah-mudahan ini bukan cuma pencitraan, tapi bahwa memang di laut ini banyak sekali sumber daya yang harus dioptimalkan," kata Edhy.

 


Pandemi

Pedagang menyortir ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/2). PIM Muara Baru memiliki berbagai fasilitas. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Edhy melanjutkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak sektor yang terhambat bahkan terpukul. Namun, sektor perikanan dan kelautan dipastikan bisa bertahan dan berkembang.

"Kalau kata teman saya, ketika kita perang, kalah di darat, kita pindah ke laut. Saat kita pindah ke laut, kita akan menang. Kita harap, peluncuran buku dan aplikasi ini nggak cuma jadi simbol atau slogan saja, tapi untuk menunjukkan bahwa medan kita (laut) bisa menang melawan Covid-19," ujar Edhy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya