Parasitisme Seksual Diduga Membuat Ikan Anglerfish Kuat Bertahan di Laut Dalam

Anglerfish, hewan yang dikenal sebagai ikan iblis tersebut diketahu bagi banyak spesies anglerfish, diketahui memiliki proses perkawinan yang terbilang ekstrim.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2020, 18:35 WIB
Para peneliti mengatakan bahwa penjelajahan di kawasan unik itu membantu para ilmuwan untuk mengerti fungsi habitat di kedalaman laut. (Sumber NOAA via TIME)

Liputan6.com, Jakarta - Anglerfish, hewan yang dikenal sebagai ikan iblis tersebut diketahui memiliki proses perkawinan yang terbilang ekstrem. Disebut sebagai ikan iblis karena bentuknya yang buruk yang menyerupai kentang bertaring dengan lampu kecil di atasnya, namun itu hanya untuk si betina

Jika Anda belum pernah melihat anglerfish jantan sebelumnya, Anda tidak akan merasa telah melewatkan banyak hal.

Anglerfish jantan diketahui memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari ukuran betina yang memiliki ukuran 60 kali lebih panjang dengan 500 ribu kali lebih berat ketimbang yang jantan, demikian seperti dilansir CNN, Jumat (7/8/2020). Jantan juga diketahui berkontribusi sedikit dalam proses perkawinan mereka.

Melansir livescience.com, Jumat (7/8/2020), Bagi banyak spesies anglerfish, satu-satunya kontribusi anglerfish jantan dalam perkawinan adalah secara permanen menempel pada pasangan guna menggabungkan sistem peredaran darahnya dengan miliknya. Ikan jantan akan menggigit ikan betina dan kemudian menyatu dengan si ikan betina untuk mengambil nutrisi dari aliran darahnya.

Proses perkawinan tersebut jadi semacam menghasilkan simbiosis mutualisme, dimana ikan jantan mendapatkan makanan secara instan dan betina mendapat sperma sesuai permintaan. Itulah lingkaran kehidupan anglerfish yang terus berputar.

Saksikan Vidio Pilihan Berikut Ini


Evolusi Kembangkan Kekebalan Tubuh Anglerfish

Anglerfish (File)

Ritual kawin yang unik ini, yang oleh para ahli biologi disebut "parasitisme seksual", telah lama membuat bingung para peneliti. Bagaimana sistem kekebalan betina yang memungkinkan penyatuan parasit permanen seperti itu bisa terus terjadi.

Manusia saja memiliki waktu yang cukup sulit untuk menerima transplantasi organ yang tidak cocok dengan jaringan mereka sendiri, jadi bagaimana bisa spesies ikan betina menerima ikan jantan atau, dalam beberapa kasus, hingga delapan jantan secara bersamaan) dengan sukarela?

Sebuah studi genetik yang diterbitkan 30 Juli di jurnal Science akhirnya menemukan jawaban: mungkin dari perkawinan Anglerfish yang membuat si betina bisa bertahan adalah karena ikan entah bagaimana caranya mampu  mengembangkan beberapa pertahanan kekebalan pada tubuh mereka.

"Bagi manusia, hilangnya gabungan imun penting seperti yang terjadi pada ikan anglerfish akan mengakibatkan defisiensi imun yang fatal," kata rekan penulis studi Thomas Boehm, direktur Institut Max Planck di Immunobiologi dan Epigenetika di Jerman, dalam sebuah pernyataan.

"Kami berasumsi bahwa kekuatan evolusi yang masih belum diketahui mampu mendorong perubahan dalam sistem kekebalan, yang kemudian dimanfaatkan untuk evolusi parasitisme seksual."


Lebih Unik di Antara Vertebrata Dunia

Aktivis pemerhati lingkungan mengarak monster plastik saat aksi Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Monster plastik itu berupa rangka berbentuk ikan jenis anglerfish yang ukurannya sebesar mobil sampah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam studi baru, Boehm dan rekan-rekannya menganalisis 10 spesies anglerfish berbeda, termasuk spesies yang menggabungkan diri secara permanen selama reproduksi dan spesies yang hanya menggabungkan diri sementara. Pada kedua kelompok tersebut, tim menemukan tidak adanya gen yang penting untuk respon antibodi ikan perihal seberapa efektif sistem kekebalan ikan untuk menemukan dan mengidentifikasi penyerang asing.

Untuk anglerfish yang menyatu secara permanen selama kawin, akan lebih banyak lagi kehiangan antibodi yang penting. Para peneliti mengatakan selain kekurangan lebih banyak gen yang terkait dengan antibodi, mereka yang menggabungkan diri secara permanent juga akan kekurangan gen yang bertanggung jawab untuk mengkode sel T pembunuh, yang biasanya menyerang sel yang terinfeksi atau jaringan asing’.

Secara keseluruhan, tampaknya perkembangan telah sepenuhnya menghapus sistem kekebalan adaptif, bagian dari tanggapan kekebalan yang berguna untuk mengidentifikasi dan menyerang sesuatu yang dari ikan parasit seksual ini.

Anehnya, anglerfish tampaknya tidak memiliki masalah beradaptasi dengan laut dalam,  suatu ekosistem yang memiliki banyak mikroba parasit, meskipun antibodi mereka hilang. Para peneliti menulis dalam penelitian tersebu mengugnkapkan bahwa kemungkinan anglerfish mengkompensasi kurangnya kekebalan adaptif mereka dengan sistem kekebalan bawaan yang ditingkatkan. Dengan kata lain, mereka harus memiliki pertahanan nonspesifik yang sudah ada sebelumnya yang melindungi mereka dari berbagai macam patogen tanpa mengganggu proses perkawinan mereka.

Masih belum jelas apa pertahanan bawaan itu, tetapi apa pun itu, mereka hanya membuat anglerfish menjadi spesies yang lebih unik di antara vertebrata dunia. Mungkin sulit dipercaya, tetapi tampaknya anglerfish ternyata lebih aneh dari yang kita kira.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya