Bandingkan Warga Latino dengan Kulit Hitam, Joe Biden Dituding Rasis

Komentar capres Joe Biden tersandung masalah komentar yang dianggap tak sensitif.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Agu 2020, 17:01 WIB
Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS ke-47 (AP/Steven Senne)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Capres Amerika Serikat Joe Biden kembali dikritik karena memberikan pernyataan bernuansa rasis dalam wawancara. Ia sempat memanggil seorang jurnalis kulit hitam sebagai junkie (pecandu narkoba). 

Pernyataan itu dibuat ketika reporter itu bertanya apakah Joe Biden sudah mengambil tes kognitif.

Masalah komentar ras kembali muncul ketika Joe Biden yang membandingkan antara warga latino dan kulit hitam di AS. 

Menurutnya, warga berlatar belakang latino memiliki pemikiran yang lebih beraneka ragam ketimbang warga kulit hitam. 

"Tidak seperti komunitas Afrika-Amerika, dengan beberapa pengecualian, komunitas Latino adalah komunitas yang luar biasa beraneka ragam dengan sikap yang luar biasa beraneka ragam tentang hal-hal berbeda," ujar Joe Biden saat diwawancara Asosiasi Nasional Jurnalis Hispanik dan Asosiasi Jurnalis Kulit Hitam, seperti dikutip Jumat (7/8/2020).

Komentar Joe Biden menjadi kontroversial di media sosial Twitter. Presiden AS Donald Trump di Twitter menyebut komentar Biden sebagai hal bodoh. 

Joe Biden lantas membuat klarifikasi bahwa ia tak bermaksud menyebut pemikiran warga kulit hitam di AS sama semua. 

"Selama saya berkarier, saya menyaksikan keberagaman pemikiran, latar belakang, dan sentiman di bawah komunitas Afrika-Amerika," ujar Joe Biden seperti dikutip Politico.

Pada Mei lalu, Joe Biden juga membuat kontroversi karena berkata seorang pemilih kulit hitam bukanlah bagian dari rasnya jika tidak mencoblos Biden.

"Kamu bukan orang kulit hitam!" ujar Joe Biden ke seorang audiensi. Biden kemudian minta maaf.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Reporter Disebut Junkie

Joe Biden saat menerima penghargaan Presidential Medal of Freedom. (AP)

Capres AS Joe Biden dari Partai Demokrat menolak tantangan Donald Trump untuk mengikuti tes kognifif. Isu tes kognitif jadi bahan perseteruan antara Trump dan Biden setelah keduanya saling serang kemampuan berpikir satu sama lain.

Narasi yang dipakai adalah orang yang kemampuan kognitifnya rendah tidak pantas menjabat sebagai presiden. 

Capres petahana Donald Trump sudah mengambil tes kognitif. Reporter dari CBS lantas meminta klarifikasi kepada Joe Biden apakah dia sudah mengambil tes kognitif, tetapi mantan wakil presiden itu malah mengkritik reporternya.

"Tidak, saya belum mengambil tesnya. Mengapa pula saya harus ikut tes? Come on, man," ujar Joe Biden dalam wawancara CBS.

Capres berusia 77 tahun ini menganggap tes kognitif sama saja seperti tes narkoba. Biden bahkan apakah si reporter itu seorang junkie (pecandu).

"Bagaimana menurutmu? Apa kamu seorang junkie?" ucap Joe Biden sambil terkekeh.

Pada akhir Juli lalu, Presiden Donald Trump sempat membahas tes kognitif yang ia ikuti dan menantang Biden untuk ikut tes juga. Trump berkata tesnya sulit, tetapi ia berhasil menjawab 35 pertanyaan tes dan lulus.

Reporter Fox News yang mewawancarai Donald Trump berkata bahwa tesnya mudah, yakni seperti menuliskan nama-nama hewan yang ada pada gambar. Presiden Trump tak setuju dan berkata ada lima pertanyaan yang sulit.

"Saya jamin kepadamu bahwa Joe Biden tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu," ujar Trump.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya