Liputan6.com, Jakarta - Topi jadi salah satu barang yang penting dan paling dikenal dalam keluarga kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II, Kate Middleton, Camilla, atau bahkan Meghan Markle, sering menggunakan topi.
Sejak 1950-an, memakai topi sudah menjadi kebiasaan anggota keluarga kerajaan. Mereka menggunakan topi pada acara-acara khusus, seperti dilansir dari The List, Jumat, 7 Agustus 2020.
Baca Juga
Advertisement
Diana Mather, seorang tutor senior di konsultan etiket The English Manner mengatakan kepada BBC, hingga 1950-an perempuan sangat jarang terlihat tanpa topi. Bagi perempuan yang ingin memamerkan rambutnya, pakai topi tak dianggap sesuatu yang istimewa.
"(Kondisi) telah berubah dan topi sekarang digunakan untuk acara-acara yang lebih formal," kata Diana. Banyaknya acara yang dihadiri seorang bangsawan, kemudian bermuncul beragam topi, mulai dari topi tradisional hingga topi besar dan mewah.
Sepanjang sejarah Inggris, topi terutama topi perempuan telah menjadi bagian dari etiket kelas atas. Tutup kepala juga menunjukkan status sosial seseorang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagian dari Tatanan Sosial
Rupanya, penutup kepala berkualitas tinggi sulit ditiru. Jenis headwear ini telah lama menjadi bagian dari masyarakat Inggris kelas atas, tak terkecuali para bangsawan.
Hilary Alexander, direktur mode di Daily Telegraph mengatakan, topi harus ada, karena itu bagian dari tatanan sosial. Bagi kebanyakan orang, memakai topi merupakan sesuatu yang serius. "Topi itu melengkapi pakaiannya dan itu sentuhan akhir," katanya.
Tak hanya itu, ada aturan topi yang cocok dengan hemline yang berbeda. Sementara etiket seputar memakai topi terus memikat seluruh dunia, ada beberapa aturan praktis yang harus diikuti juga. "Penting, agar topi yang dipakai memiliki pinggiran yang sedikit naik sehingga tidak membayangi wajah pemakainya," kata Alexander.
Advertisement