Tamu Pernikahan Harus Bikin Esai, Calon Pengantin Diprotes Saudarinya

Esai ini akan dinilai oleh calon pengantin wanita. Ia akan memilih siapa yang layak diberi undangan pernikahan.

oleh Henry diperbarui 07 Agu 2020, 19:02 WIB
Ilustrasi menulis (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta -  Pandemi corona Covid-19 membuat banyak orang urung menggelar pernikahan atau hanya melangsungkan pernikahan tanpa membuat acara atau perayaan. Sekarang ini sudah ada yang mulai menggelar resepsi pernikahan. Namun ada satu masalah yang harus dihadapi oleh calon pengantin yaitu soal tamu undangan.

Bagi pasangan yang memutuskan untuk tetap menggelar resepsi pernikahan, mereka harus siap membatasi jumlah tamu yang hadir. Buntutnya, mayoritas undangan terpaksa dibatalkan. Dalam situasi tersebut, wajar saja kalau pasangan mempelai bingung memilih siapa saja tamu yang akan diundang.

Hal itu juga dialami seorang calon pengantin dari Amerika Serikat. Dilansir dari Daily Mail, 3 Agustus 2020, seorang wanita belum lama ini membagikan cerita lewat Reddit. Ia merasa kesal karena saudara perempuannya yang hendak menikah punya persyaratan aneh.

Wanita tersebut bertanya apakah dia jahat kalau menolak untuk hadir di pernikahan saudarinya karena semua calon tamu harus menulis esai lebih dulu.  Pernikahan itu rencananya baru akan digelar pada Februari 2021 nanti setelah tertunda di tahun ini.

Meski begitu, calon pengantin wanita sudah meminta para tamu untuk mengajukan esai secara formal dari sekarang. Karena pandemi, venue pernikahannya membatasi kapasitas tamu dan dia terpaksa memotong jumlah tamu undangan.

"Tapi untuk menentukan siapa yang diundang dan siapa yang tidak, dia meminta semua calon tamu untuk menulis dua esai masing-masing sepanjang 250 kata. Esai itu sendiri harus menjawab pertanyaan "Kenapa Anda masih ingin merayakan hari ini dengan kami?" dan "Apa artinya jika Anda diundang ke pernikahan kami?" tulis saudari sang calon pengantin.

Nantinya, esai ini akan dinilai oleh calon pengantin wanita. Tergantung tingkat antusiasme para tamu, si pengantin akan memilih siapa yang layak diberi undangan pernikahan. Sedangkan tamu undangan yang tidak mau menulis esai akan didiskualifikasi secara otomatis.

Hal inilah yang membuat si wanita kesal. Dia pun menuduh saudarinya hanya ingin dipuji oleh tamu undangan."Dia terang-terangan mencari orang yang mau memujinya dan memberitahu kenapa mereka ingin datang ke pernikahannya." ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini :


Tak Mau Datang

ilustrasi/copyright pixabay.com/StockSnap

Wanita itu pun sudah memutuskan untuk tidak menulis dua esai tersebut. Selain itu, dia juga tidak mau menghabiskan uang untuk biaya pesawat dan kado pernikahan.

Sedangkan calon pengantin wanita balik mengancam kalau dia tidak akan menyediakan kursi meski untuk saudarinya sendiri dan mereka hanya berdua bersaudara. Sang calon pengantin wanita juga didukung oleh orangtuanya yang percaya bahwa menulis esai adalah cara terbaik untuk memilih tamu.

"Orangtuaku bilang, kalau aku tidak datang, aku akan mendapat masalah dari semua keluarga kami, jadi aku harus menulis esai itu," ungkapnya.

Menanggapi curhatan wanita ini, warganet banyak yang merasa kesal dan menilai persyaratan tersebut sangat aneh dan harus tidak berlaku bagi anggota keluarga inti. Ada juga warganet yang menyarankan agar wanita ini tetap menulis esai, tapi dengan mengulang-ulang satu kata yang sama berulang kali.

"Aku akan menulis dua esai. Yang pertama tulis 'Ayah dan Ibu menyuruhku datang atau aku akan kena masalah' berulang kali. Yang kedua tulis 'aku saudaramu' berulang kali.""Coba copy paste kata makian sampai kau mencapai 250 kata," saran warganet lainnya tentang syarat membuat esai bagi calon tamu pernikahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya