Usai Cetak Rekor Tertinggi, Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 1.055.000 per Gram

Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 10.000 per gram menjadi Rp 1.055.000 per gram pada Sabtu, 8 Agustus 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Agu 2020, 09:55 WIB
Harga Emas Antam

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 10.000 per gram menjadi Rp 1.055.000 per gram pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Sebelumnya harga emas Antam telah memecahkan rekor tertinggi yaitu Rp 1.065.000 per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam naik Rp 10.000 menjadi Rp 954.000 per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 954 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.700.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 20.850.000.

Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 09.19 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 557.000

* Pecahan 1 gram Rp 1.055.000

* Pecahan 2 gram Rp 2.050.000

* Pecahan 3 gram Rp 3.050.000

* Pecahan 5 gram Rp 5.055.000

* Pecahan 10 gram Rp 10.045.000

* Pecahan 25 gram Rp 24.987.000

* Pecahan 50 gram Rp 49.895.000

* Pecahan 100 gram Rp 99.712.000

* Pecahan 250 gram Rp 249.015.000

* Pecahan 500 gram Rp 497.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 995.600.000.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Emas Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi Berturut-turut

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Tren kenaikan harga emas yang memecahkan rekor dalam beberapa hari terakhir berhenti pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Ini karena dolar mendapat kelonggaran dari investor yang mencari lindung nilai terhadap ketegangan AS-China.

Namun kekhawatiran atas pandemi yang memburuk membuat emas tetap di jalurnya untuk kenaikan mingguan terpanjang dalam waktu sekitar satu dekade.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (8/8/2020, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 2.058,55 per ounce, setelah mencapai rekor puncak USD 2.072,50 di awal perdagangan.

Harga emas telah naik 4 persen sepanjang pekan ini dan menjadi kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut. Sedangkan harga emas berjangka AS stabil di USD 2.070,20.

"Kami akan melihat beberapa kemunduran (dalam emas) dari level ini dengan nilai tukar dolar terendah untuk sementara waktu dan bahkan mungkin melihat beberapa kekuatan dolar dalam waktu dekat, yang akan kembali kenaikan ini tetapi tidak seluruhnya," kata Spencer Campbell, Direktur di SE Asia Consulting Pte Ltd.

Dolar rebound dari level terendah dalam 2 tahun terakhir karena keputusan Presiden Donald Trump untuk melarang transaksi 2 aplikasi China yang populer di AS telah membebani sentimen risiko.

Dolar AS telah menjadi tempat perlindungan yang disukai selama ketegangan antara Washington dan Beijing.

"Kinerja dolar memiliki pengaruh besar pada berapa banyak harga emas naik," kata Analis Pasar FXTM Han Tan.

Harga emas telah melonjak lebih dari 35 persen pada tahun ini di tengah melonjaknya kasus COVID-19 yang telah menghantam ekonomi dan mendorong langkah-langkah stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Harus ada perubahan paradigma dalam pandangan untuk kebijakan moneter global dan ekonomi dunia, sebelum mempertimbangkan apakah lonjakan harga emas telah berjalan dengan sendirinya,” tambah Tan. 


Harga Logam Lain

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Di tempat lain, harga perak turun 2,2 persen pada USD 28,30, setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak Februari 2013. Sejauh ini perak telah naik sekitar 16 persen.

Sementara platinum turun 2,8 persen menjadi USD 970,31 per ounce dan paladium turun 1,7 persen menjadi USD 2,183,70. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya