Pandemi Masih Berlangsung, Makam Gus Dur di Jombang Masih Tertutup untuk Peziarah

Pihaknya mengakui terdapat sejumlah masyarakat yang sudah menyangka lokasi wisata religi Makam Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng, sudah dibuka untuk peziarah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 09 Agu 2020, 04:20 WIB
Sekjend Suluh Kebangsaan Alissa Wahid ketika ziarah ke makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Rabu (20/2). Kegiatan ini dalam rangkaian Jelajah Kebangsaan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, masih memutuskan untuk menutup lokasi makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk peziarah di masa pandemi.

"Penutupan akses makam untuk peziarah masih tetap berlaku, sesuai surat Pengasuh Pesantren Tebuireng Nomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020 tanggal 14 Maret lalu," kata Sekretaris Pesantren Tebuireng Abdul Ghofar dikutip dari Antara, Jombang, Sabtu (8/8/2020).

Pihaknya mengakui terdapat sejumlah masyarakat yang sudah menyangka lokasi wisata religi Makam Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng, sudah dibuka untuk peziarah.

"Jadi status makam masih tetap ditutup untuk peziarah hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Kami mohon masyarakat yang hendak mendoakan Gus Dur dan masyayikh Tebuireng cukup dilakukan dari rumah masing-masing," kata dia.


Fokus Kegiatan Pesantren

Sekjend Suluh Kebangsaan Alissa Wahid ketika ziarah ke makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Rabu (20/2). Kegiatan ini dalam rangkaian Jelajah Kebangsaan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Nur Hidayat menambahkan saat ini energi seluruh pengurus pesantren yang didirikan Hadlratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari itu masih fokus pada persiapan mengaktifkan kembali kegiatan di pesantren.

"Santri yang diundang kembali ke pondok pada 20 Juli lalu telah selesai menjalani karantina dan memulai pembelajaran sejak awal Agustus. Jadi, saat ini kami sedang mempersiapkan kedatangan kloter kedua untuk memastikan kondisi mereka sehat dan prima saat memasuki pondok dan memulai kegiatan," kata Hidayat.

Ia juga berharap masyarakat memahami kebijakan manajemen pesantren. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Demi keselamatan dan kesehatan warga pesantren, kami berharap masyarakat memahami keputusan tersebut. Sebab, amanat pengasuh kepada seluruh pengurus adalah menjadikan keselamatan dan kesehatan santri sebagai prioritas utama," kata Hidayat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya