Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot penyelesaian proyek Pelabuhan Patimban. Hingga saat ini, progres pembangunan terminal pelabuhan tersebut telah mencapai 77 persen.
Pembangunan proyek ini pun ditinjau langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Minggu 9 Agustus 2020.
Advertisement
PT PP (Persero) Tbk ditunjuk untuk mengerjakan 3 paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut. Paket 1 yaitu Konstruksi Terminal dimana Peraseroan membentuk Konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp 6 triliun.
Paket 3, yaitu Jembatan Penghubungan dimana Perseroan Joint Operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (“WIKA”) dengan total nilai kontrak sebesar Rp 524 miilar.
Dan paket 4, Access Road dimana Perseroan membentuk Joint Venture bersama Shimizu–BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 1,12 triliun.
“Perseroan bersama perusahaan konstruksi lainnya optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pelabuhan Patimban sesuai dengan target yang telah ditetapkan," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/8/2020).
Proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini diharapkan oleh Pemerintah Indonesia dapat menjadi sebuah pelabuhan besar nantinya.
Proyek pembangunan Terminal yang mulai dikerjakan bulan Oktober 2018 oleh Konsorsium Penta-Rinkai-TOA-PP-WIKA diharapkan dapat dilakukan soft opening pada bulan November tahun ini.
Saat ini progress pembangunan proyek Terminal Patimban telah mencapai 77,38 persen dimana Dermaga Peti Kemas seluas 420 meter x 34 meter tersebut memiliki kapasitas 250.000 TEUs dengan area reklmasi seluas 60 hektare.
Per 3 Agustus 2020, progress pembangunan konstruksi Terminal dan Peti Kemas telah mencapai 77,38 persen dan progress pembangunan Jalan Akses yang telah mencapai 93,56 persen. Sehingga Pemerintah dapat segera melakukan Soft Opening atas beroperasinya sebagian dari aktivitas di Pelabuhan Patimban,” ujar Novel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengerjaan Paket
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh konsorsium tersebut mencakup antara lain Car Berth, Container Bert, Car Terminal, Temporary Admi Area & Temporary Car Terminal, Truck Waiting Area, Container Terminal, Roack Work – North Bund, Utiliy Building Work, Temporary Admi Building Work, dan akses area.
Selain pekerjaan proyek pembangunan Terminal di Paket 1, Perseroan bersama WIKA membangun Jembatan Pengubung sepanjang 1 kilometer dengan target penyelesaian pekerjaaan di bulan Desember 2021.
Pekerjaan pembangunan Jembatan Penghubung tersebut masuk dituangkan kedalam pekerjaan Paket 3 yang mulai dikerjakan sejak April 2020. Pembangunan Jembatan Penghubung tersebut akan menjadi akses utama penghubung badan pelabuhan dengan jalan akses dan back up area.
Selain mengerjakan Paket 1 & 3, Perseroan yang terbentuk dalam JV dengan dengan Shimizu-BCK juga ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengerjakan Paket 4, yaitu Jalan Akses.
Proyek pembangunan Jalan Akses yang telah dikerjakan sejak bulan Oktober 2018 tersebut memiliki Panjang 8,2 kilometer. Saat ini, progress pembangunan Jalan Akses tersebut telah mencapai 93,56 persen dan ditargetkan dapat diselesaikan pada bulan Desember tahun ini.
Advertisement