Selain Tanaman Herbal, Ada Kunci Lain yang Bisa Perlancar Produksi Air Susu Ibu

Ada beberapa tanaman herbal yang diyakini memperlancar produksi Air Susu Ibu tapi ada kunci utama lain yang lebih penting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Agu 2020, 20:00 WIB
Ada bahan herbal memperlancar produksi Air Susu Ibu, seberapa efektif manfaatnya? jus katuk/copyright: pexels.com/rawpixel

Liputan6.com, Jakarta Untuk memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI), sejumlah tanaman herbal dimanfaatkan para ibu. Bahan herbal ini merupakan tanaman lokal yang ada di Indonesia dan diyakini turun-temurun meningkatkan volume ASI.

Istilah pemanfaatan bahan alam (herbal) Indonesia untuk menyusui ini disebut laktagogue. Konselor laktasi, dosen dan peneliti bahan alam Fenny Yunita menyebut beberapa tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai laktagogue.

“Biasanya para ibu memilih untuk menggunakan laktagogue untuk meningkatkan produksi ASI, baik dari bahan alami maupun bahan kimia. Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya berlimpah, setiap daerah punya kearifan lokal yang telah dipercaya dapat meningkatkan keberhasilan menyusui,” ujar Fenny dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (10/8/2020).

“Ada beberapa bahan alam yang lazim digunakan, misalnya, daun katuk, daun torbangun (bangun-bangun), daun kelor, klabet, kacang-kacangan, dan berbagai jenis bahan lainnya."

Beberapa tanaman herbal di atas diantaranya telah diteliti dan terbukti meningkatkan kadar prolaktin, oksitosin, maupun volume ASI. Seiring hal itu juga terbukti mendorong peningkatan berat badan bayi.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Penggunaan dalam Bentuk Kaplet

Kunci peningkatan produksi ASI. Ilustrasi Ibu Menyusui | unsplash.com/@davidoclubb

Salah satu bentuk pemanfaatan daun katuk memperlancar produksi ASI juga dibuat menjadi dalam bentuk kaplet. Upaya ini dilakukan Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS).

Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) PT Dexa Medica Dr. Raymond Tjandrawinata mengemukakan, pihaknya memanfaatkan daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus sebagai ASI booster.

Ketiga bahan baku alam tersebut diproses dengan teknologi AFT atau Advanced Fractionation Technology memiliki aktivitas biologis dan memiliki kemurnian tinggi. Hasilnya, ketiga bahan terbukti memiliki efek untuk merangsang produksi ASI dalam produk Herba Asimor.

“Daun katuk memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga meningkatkan produksi ASI," jelas Raymond.

"Sementara itu, daun torbangun dapat meningkatkan kadar prolaktin serta meningkatkan aktivitas sel epitel dan metabolisme kelenjar susu, sehingga produksi ASI meningkat 65 persen, tanpa mengubah kualitas gizi susu."

Raymond menambahkan, kandungan Striatin dari ikan gabus isa meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga produksi ASI meningkat sekaligus mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar dan pemulihan pasca melahirkan.

3 dari 3 halaman

Kunci Peningkatan Produksi ASI

Produksi ASI. Ilustrasi ibu menyusui (iStockphoto)

Konsumsi bahan-bahan herbal memang dapat merangsang produksi ASI. Ada juga teknik lain yang lazim dilakukan, seperti akupunktur atau pijat laktasi.

"Ya, itu juga terbukti efektif meningkatkan produksi ASI. Namun, dari semua itu, kunci peningkatan produksi ASI adalah seringnya para ibu menyusui dan memerah,” jelas Fenny, yang juga Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dan Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Komplementer Indonesia (PPKESTRAKI).

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi menambahkan, kunci sukses menyusui juga perlu dukungan psikologis yang baik bagi para ibu.

“Penting juga memberikan dukungan psikologis bagi ibu agar tidak stres dan tetap bahagia, terutama dukungan suami dan keluarga. Karena langkah-langkah ini dapat merangsang produksi prolaktin dan oksitoksin yang sangat berguna untuk meningkatkan produksi ASI," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya