KAI dan Jaya Real Property Bangun Kawasan Terpadu di Stasiun Pondok Ranji

Konsep kawasan terpadu di stasiun di Kota Tangsel sudah mulai dibangun di area stasiun Rawa Buntu dan sekarang di stasiun Pondok Ranji.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2020, 12:35 WIB
Petugas memakai pelindung wajah dan masker dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama sejumlah pihak terus berkomitmen meningkatkan pelayanan moda transportasi massal, salah satunya moda transporasi kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Jaya Real Property Tbk berkolaborasi melakukan penataan dan pengembangan di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pelayanan dan keselamatan pengguna KRL di Stasiun Pondok Ranji.

Groundbreaking New Image dan Peningkatan Aksesibilitas Stasiun Pondok Ranji dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama JRP Trisna Muliadi pada Senin (10/8) di Stasiun Pondok Ranji.

Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan terus melakukan upaya dan langkah strategis dalam membangun satu sistem tansportasi yang terintegrasi dengan moda lain, perkantoran atau kompleks perumahan. Budi Karya berharap masyarakat semakin mudah dalam menjangkau dan menggunakan angkutan umum massal dengan tarif terjangkau tak terkecuali KRL yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

"Saya menyambut baik kolaborasi yang dilakukan PT KAI bersama dengan PT Jaya Real Property untuk melakukan penataan dan pengembangan di Stasiun Pondok Ranji ini. Karena memang masyarakat Kota Tangerang Selatan banyak yang bekerja dan beraktivitas di wilayah DKI Jakarta dengan lebih banyak memilih menggunakan KRL. Salah satu stasiun yang padat adalah di Stasiun Pondok Ranji ini," jelas Budi Karya.

Budi Karya menginginkan bentuk kerja sama ini dapat diaplikasikan di wilayah lain, dan tak lupa dukungan dari Pemerintah Daerah setempat agar stasiun – stasiun kereta api menjadi semakin mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga diharapkan pengguna angkutan massal KRL semakin meningkat, sehingga dapat menyelesaikan masalah kemacetan jalan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Konsep Kawasan Terpadu

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Sementara itu, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjelaskan, Salah satu prioritas pembangunan yang ingin diwujudkan di Kota Tangsel adalah pembangunan infrastruktur kota yang nyaman, modern dan ramah lingkungan. Groundbreaking ini tentunya mendukung perwujudan hal tersebut.

"Saat ini, konsep kawasan terpadu di stasiun di Kota Tangsel sudah mulai dibangun di area stasiun Rawa Buntu dan sekarang di stasiun Pondok Ranji. Harapannya, ke depan Konsep ini bisa dibangun di tempat-tempat lainnya," ujarnya

Selain mendukung pertumbuhan perekonomian kawasan, konsep terpadu seperti ini tentunya membuat mobilisasi atau transportasi menjadi lebih efisien. Sekaligus mengurangi kemacetan dan mendukung penataan kawasan.

"Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah KAI dalam mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia melalui integrasi stasiun Pondok Ranji dengan kawasan JRP di Tangerang Selatan" paparnya.

 


Sambut HUT ke-75 Republik Indonesia

KRL melintasi tenda pengungsian korban penggusuran di tenda pengungsian RT 006/004, Kampung Bandan, Ancol, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Korban penggusuran hanya mengandalkan tenda dari terpal dan alas triplek untuk tidur. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, Groundbreaking ini juga dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-75 Republik Indonesia. Sebab, KAI berkomitmen untuk memajukan dan modernasi perekeretaapian Indonesia dengan penataan dan pengembangan stasiun Pondok Ranji yang ditargetkan selesai pada April 2021.

"Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah penambahan akses keluar masuk stasiun Pondok Ranji. Saat ini akses stasiun hanya melalui Jl. WR Supratman dimana jalannya sempit dan padat. Kedepan akses stasiun akan ditambah menuju Kawasan Pemukiman Bintaro Jaya yang berada di seberang Jalan Tol Jakarta Serpong," ungkapnya

Lanjutnya, akses baru tersebut akan terhubung dengan stasiun melalui Connector Bridge yang nyaman. Nantinya, keberadaan akses keluar masuk stasiun yang baru dapat mengurai kepadatan kendaraan di sekitar Stasiun Pondok Ranji.

Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan menambah kapasitas lot perparkiran, baik roda 4 yang semula 26 lot menjadi 83 lot, maupun roda 2 yang semula 400 lot menjadi 1.200 lot. Dengan peningkatan jumlah lot perparkiran ini diharapkan lebih banyak masyarakat yang beralih ke moda transporatsi KRL untuk menuju wilayah-wilayah di sekitar Jabodetabek. Pengembangan juga dilakukan pada area komersial di stasiun sehingga para pengguna KRL dapat lebih nyaman saat berada di stasiun.

 


Rute

Penumpang berada di rangkaian KRL Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta Kota di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saat ini, Stasiun Pondok Ranji melayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Maja dan Rangkasbitung dengan rata-rata volume penumpang harian sebanyak 3.546 penumpang per hari pada masa PSBB Transisi. Pada masa normal, jumlahnya mencapai rata-rata 10.892 penumpang per hari.

"melalui penataan dan pengembangan Stasiun Pondok Ranji, diharapkan dapat memberikan kemudahan, keselamatan dan kenyamanan lebih bagi masyarakat di wilayah Tangerang Selatan yang ingin bekerja ke DKI Jakarta menggunakan KRL," tukasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya