Liputan6.com, Jakarta - Mengontrol gula darah secara rutin merupakan gerbang pertahanan orang dengan diabetes. Pilihan ada pada pasien, mau membuka atau justru mengunci rapat gerbang tersebut untuk penyakit-penyakit lain.
Namun, mengontrol gula darah di masa pandemi COVID-19 tidak gampang. Ujung-ujungnya menjadi malapetaka bagi pasien itu sendiri apabila dia terpapar virus Corona.
"Diabetes bisa menjadi ancaman di tengah pandemi, tapi tidak berarti ancaman ini pasti akan membunuh pasien," kata dokter spesialis penyakit dalam, Roy Panusuan Sibarani dalam diskusi daring bertajuk Diabetes di Tengah Pandemi COVID-19: Ancaman atau Bukan? belum lama ini.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Roy, kuncinya adalah menjaga tubuh sebaik mungkin, dan menghadapi nacaman dengan memersiapkan diri. "Kontrollah gula darah dengan baik," ujarnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa tantangan terbesar selama pandemi adalah pasien sulit dapat obat dan jarang kontrol karena takut. Akibatnya, kata Roy, pasien rentan menjadi stres.
Roy, menyarankan, agar tidak berhenti kontrol rutin ke dokter. Selama pasien taat akan protokol kesehatan COVID-19, jangan takut untuk datang ke rumah sakit atau puskesmas.
"Saat kita stres, takut, dan cemas, kondisi hormon pun berubah. Itu kenapa orang yang stres kadar gula darahnya tinggi," ujarnya.
Kelola Diabetes Pekerjaan Seumur Hidup
Osy, salah seorang penyandang diabetes, mengingatkan bahwa mengelola diabetes adalah pekerjaan seumur hidup. Atur pola makan dan pola hidup yang benar.
Dia, mengatakan, bila merasa bosan olahraga di dalam rumah, lakukan di luar rumah dengan menjalankan protokol kesehatan. Kemudian, pilih rute dan waktu yang masih sepi orang, seperti di pagi hari.
Stres, kata Osy, bisa menyebabkan orang makan kebablasan. Termasuk pasien diabetes.
"Ingat, makanan dan minum yang manis itu enaknya sebentar, pahitnya seumur hidup," katanya.
"Atur pola makan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, protein, serta cukup kebutuhan semua vitamin dan mineral agar kita punya gerbang pertahanan yang kuat," Osy melanjutkan.
Advertisement