Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai soal Pembagian Masker Gratis Mengandung Obat Bius

Beredar kabar hoaks tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Agu 2020, 16:24 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Pembagian Masker Mengandung Obat Bius

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Raihan Siagam pada 9 Agustus 2020.

Akun Facebook Raihan Siagam mengunggah sebuah pesan berisi peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan pembagian masker mengandung obat bius.

"Ass Wr Wb,

Bpk/ibu *Ketua RT dan RW*. Mohon diinformasikan ke Warga, Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!!

Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !!

Sekarang ada yang baru dan sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". ( Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. ( Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat ) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata🙏🙏🙏Waspada waspada lah pada siapapun yg kita belum mengenalnya ..," tulis akun Facebook Raihan Siagam.

Konten yang diunggah akun Facebook Raihan Siagam telah 1.200 kali dibagikan dan mendapat 637 komentar warganet.

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "pembagian masker bius".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Awas Hoaks Pembagian Masker Gratis Mengandung Obat Bius" yang dimuat situs kompas.com pada 6 Mei 2020.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan berantai yang meresahkan masyarakat kembali beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Kali ini, pesan tersebut menginformasikan tentang pembagian masker gratis yang mengandung obat bius selama pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah membuat masyarakat tak sadar sehingga oknum tersebut dapat merampok rumah-rumah masyarakat.

Berikut isi pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp tersebut:

"Mohon diinformasikan ke teman, saudara, keluarga, dan kenalan Anda. Baru saja mendapat pesan, sebuah peringatan. Sekarang ada yang baru sedang terjadi, orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan, 'Ini ada pembagian masker dari pemerintah'. Hal itu tidak benar."

"Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto atau dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda, sebagai laporan kalau masker sudah sampai alamat, masker yang sudah diberi bius, lalu mereka merampok."

"Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati. Setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata. Waspada, waspadalah sama siapapun yang kita belum mengenalinya, harus hati-hati."

Menanggapi beredarnya pesan singkat itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.

"Itu informasinya hoaks," kata Yusri saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Yusri pun mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

 


Kesimpulan

Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius ternyata tidak benar alias hoaks. Polda Metro Jaya melalui juru bicaranya, Kombes Yusri Yunus mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya