Liputan6.com, Jakarta - TikTok mempersiapkan langkah untuk para pengiklan atas kemungkinan Amerika Serikat (AS) melarang produknya beroperasi di negara tersebut.
Bisnis iklan TikTok baru seumur jagung. Pendapatan yang diperkirakan sebesar USD 1 miliar pada 2020 adalah sebagian kecil dari penjualan keseluruhan perusahaan induknya, ByteDance.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, TikTok telah menjadi tempat populer bagi sejumlah merek dan pengiklan untuk memasarkan produknya dan menjangkau anak muda.
Mengutip Reuters, Senin (10/8/2020), TikTok menyebut, akan terus menghormati kampanye iklan yang direncanakan. TikTok juga akan mengembalikan uang para pengiklan yang permintaannya tak bisa dipenuhi.
Jika larangan benar-benar diberlakukan, TikTok juga akan bekerja sama dengan para influencer untuk memindahkan mereka ke platform lain.
Informasi ini didasarkan oleh dari Wakil Presiden Senior Agensi Iklan Havas Media Rob Pearsall, merujuk pada memo yang diterima agensinya dari TikTok, beberapa hari lalu.
Sekadar informasi, presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada Kamis lalu. Isi perintah eksekutif tersebut adalah AS akan melarang transaksi dan operasional TikTok dan WeChat di Amerika, mulai 15 September mendatang.
Berupaya Jadi Mitra Terpercaya untuk Pengiklan
VP Global Business Solution TikTok Black Chandlee pun menyebut, TikTok berupaya untuk menjadi mitra yang bisa dipercaya untuk pengiklan dan agensi.
"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra yang dapat dipercaya bagi pemilik merek, agensi, dan pengiklan, karena kami membangun TikTok untuk jangka panjang. TikTok akan terus ada di sini untuk tahun-tahun mendatang," kata Chandlee.
Sejumlah pengiklan pun dikabarkan tengah menyusun rencana darurat dan mempertimbangkan memakai aplikasi lain untuk memindahkan anggaran iklan mereka.
Advertisement
Beralih ke Snapchat untuk Gaet Konsumen Muda
Salah satu opsi bagi pengiklan adalah aplikasi photo-messaging Snapchat yang juga menjangkau audiens muda seperti TikTok.
Sekadar informasi, salah satu bentuk periklanan yang populer dipakai di TikTok adalah hashtag challenge atau tantangan hashtag. Di mana, pengguna mengunggah video tentang produk milik suatu merek.
Karena mensponsori hashtag butuh perencanaan sebelumnya, salah satu agensi iklan, Havas dan kliennya kemungkinan akan menghentikan iklan tersebut. Apalagi tenggat waktu yang diberikan Trump pada 15 September kian dekat.
(Tin/Why)