Terdampak Erupsi Sinabung, Ribuan Hektare Kebun Warga Terancam Gagal Panen

Tingginya intensitas erupsi Gunung Sinabung dalam beberapa hari ini berdampak pada ribuan hektare kebun milik warga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terancam gagal panen.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Agu 2020, 15:46 WIB
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba mengatakan, ribuan hektare kebun milik masyarakat tersebut diantaranya berada di Kecamatan Merdeka, Namanteran, Berastagi, dan Dolat Rayat.

Liputan6.com, Karo Tingginya aktivitas vulkanologi Gunung Sinabung dalam beberapa hari ini berdampak pada ribuan hektare kebun milik warga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terancam gagal panen.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba mengatakan, ribuan hektare kebun milik masyarakat tersebut diantaranya berada di Kecamatan Merdeka, Namanteran, Berastagi, dan Dolat Rayat.

"Kebun warga terdampak akibat diselimuti oleh abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung," kata Metehsa, Senin (10/8/2020).

Diungkapkan Kadis Pertanian karo, sampai saat ini paling parah terdampak erupsi Sinabung adalah kebun milik warga di Kecamatan Namanteran. Di Kecamatan Simpang Empat dan Berastagi juga terdampak, namun tidak terlalu parah.

"Totalnya, kebun milik warga ada sekitar 1.483 hektare yang kena dampak," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Produktivitas Turun

Selain terancam gagal panen, produktivitas dipastikan menurun karena kerusakannya sampai 85 persen.

Ribuan hektare kebun warga yang terdampak tersebut didominasi ditanami sayur-mayur. Selain terancam gagal panen, produktivitas dipastikan menurun karena kerusakannya sampai 85 persen.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra menyebut, hari ini Gunung Sinabung erupsi dengan mengeularkan abu vulkanik mencapai lebih kurang 5.000 meter.

"Erupsi tadi jam 10.16 WIB menyebabkan kolom abu berwarna cokelat gelap dan mengarah timur dan tenggara," sebutnya.


Erupsi Sebelumnya

Seorang warga Berastagi, Jalan Udara, Desa Semangat, Bobby mengatakan, tebalnya abu vulkanik menyebabkan jalan raya di seputaran Kota Berastagi tertutup.

Sebelumnya pada Sabtu, 8 Agustus 2020, Sinabung juga erupsi dengan ketinggian abu vulkanik 2.000 meter. Erupsi pertama pukul 01.58 WIB, abu vulkanik terdistribusi di beberapa kecamatan di Kabupaten Karo.

Kemudian pada sore harinya pukul 17.18 WIB, Gunung Sinabung kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sejauh lebih kurang 1.000 meter. Tingkat kegempaan Gunung Sinabung masih terus meningkat dan berpotensi kembali terjadi erupsi susulan.

"Saat ini status Gunung Sinabung masih Siaga Level III," ujarnya.


Kota Berastagi Gelap

Seorang warga yang bermukim di Jalan Udara, Kota Berastagi, Karo, bernama Chandra mengungkapkan, abu vulkanik Sinabung menyelimuti kawasan tempat tinggalnya. Hal ini dikarenakan tebalnya abu yang menyelimuti.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, kembali erupsi. Pada erupsi kali ini, Sinabung menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter hingga menyebabkan Kota Berastagi gelap.

Seorang warga yang bermukim di Jalan Udara, Kota Berastagi, Karo, bernama Chandra mengungkapkan, abu vulkanik Sinabung menyelimuti kawasan tempat tinggalnya. Hal ini dikarenakan tebalnya abu yang menyelimuti.

"Saat ini Berastagi gelap, bahkan lampu solar cell otomatis menyala akibat gelapnya kawasan Berastagi," kata Chandra.


Warga Mengungsi

Gunung Sinabung yang kembali memuntahkan abu vulkanik tebal, saat dipantau dari wilayah Karo (7/5/2019). Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolog, Gunung Sinbung saat ini berada pada level IV atau awas dengan radius tujuh kilometer untuk jarak aman. (AFP Photo/Handout /BNBP)

Diungkapkan Chandra, kondisi tersebut terjadi sejak pukul 10.45 WIB. Kondisi warga di kawasan Jalan Udara ada yang mengungsi ke rumah saudara, bahkan ada juga yang bertahan di rumah masing-masing akibat terdampak erupsi Sinabung.

"Situasi jam 10 pagi tadi seperti jam 10 malam. Abu vulkanik Sinabung sangat pekat," Chandra mengungkapkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya