Pemkot Surabaya Larang Warga Gelar Lomba dan Tirakatan saat HUT ke-75 RI

Pemerintah Kota Surabaya telah mengeluarkan surat edaran larangan perlombaan dan acara tasyakuran perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Agu 2020, 17:14 WIB
Balai Kota Surabaya (Kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Surabaya - Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara membenarkan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran larangan perlombaan dan acara tasyakuran perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020.

Surat edaran tersebut bernomor 003.1/7099/436.8.4/2020 perihal pelaksanaan kegiatan dalam rangkah peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI tahun 2020.

"Iya betul," ujar Febri kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (10/8/2020). 

Dalam surat edaran larangan lomba dan tasyakuran tersebut tertulis dalam rangka peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI tahun 2020 pada situasi pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sesuai perhitungan identifikasi risiko penyebaran COVID-19 pada kegiatan malam tirakatan/ tasyakuran dan lomba-lomba kampung, mendapatkan skor sebagai kegiatan berisiko cukup tinggi dalam penyebaran COVID-19 di tempat kegiatan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

2. Berdasarkan hal sebagaimana tersebut pada angka 1 (satu), kepada seluruh masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan lomba dan malam tirakatan/tasyakuran serta kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan kerumunan dalam rangka Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020.

3. Sehubungan dengan beberapa hal tersebut di atas, diminta kepada saudara untuk mensosialisasikan dan melakukan pengawasan pelaksanaan peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI tahun 2020 di wilayah masing-masing. 

Surat edaran larangan perlombaan dan tasyakuran tersebut ditandatangani Hendro Gunawan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya.

Saat dikonfirmasi jika ada kampung yang sudah terlanjur menggelar lomba dan tasyakuran apa ada sanksi, Febri menjawab iya. "Langsung penghentian kegiatan," ucap Febri. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya