Liputan6.com, Manado - Kota Manado masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Sulut. Meski sudah masuk zona oranye, tetapi ibu kota provinsi Sulut ini tetap mengoleksi kasus terbanyak dibanding 14 kabupaten dan kota lainnya.
Guna menekan naiknya angka positif Covid -19, Senin (10/8/2020), Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut turun langsung ke sejumlah pusat perbelanjaan dengan menggunakan pengeras suara. Dia menyosialisasikan kebiasaan hidup baru.
Sejumlah lokasi yang didatanginya adalah kawasan pusat kota, Pasar 45, Bolevard II, Pasar Segar Pall Dua dan Kawasan Mega Mas. Sejak sore hingga malam hari, Lumentut menyisir sejumlah kawasan untuk menyapa dan mengingatkan warganya.
Baca Juga
Advertisement
"Jika tidak bergotong royong untuk menghentikan Covid-19 ini, maka makin hari akan lebih parah kehidupan ekonomi di kota Manado," ujarnya.
Wali kota mengatakan, di sisi lain dia juga dituntut membuka semua tempat usaha, padahal Manado masih di zona berbahaya yaitu zona oranye.
"Siapa pun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah harus memperhatikan protokol kesehatan," tegasnya.
Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemiologi wilayah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan.
"Tempat-tempat usaha yang ada sudah saya berikan kelonggaran untuk dibuka, karena itu harus disiplin jaga jarak, pakai masker, jangan pandang enteng," imbaunya.
Lumentut mengatakan, TNI, Polri, dan Pol PP akan siaga di tempat-tempat ramai untuk mengawal masyarakat. Jika ada penertiban itu bukan menyusahkan melainkan untuk kebaikan masyarakat di Kota Manado.
"Tolong bantu saya, TNI dan Polri untuk hentikan Covid-19 ini, kalau tidak perlahan kota kita akan lumpuh," Lumentut menandaskan.
Berdasarkan data terbaru yang disampaikan Gugus Tugas Covid-19 Sulut, ada penambahan 73 kasus baru positif dan 43 di antaranya berasal dari Manado.