Liputan6.com, Jakarta - Surabaya, Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 125 orang pada 10 Agustus 2020.
Dengan demikian, total pasien positif Corona COVID-19 di Surabaya mencapai 9.751 orang hingga 10 Agustus 2020.
Pasien dinyatakan sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 130 orang menjadi 6.438 orang hingga 10 Agustus 2020. Demikian mengutip dari lawancovid19.surabaya.go.id, Selasa (11/8/2020).
Pasien meninggal karena COVID-19 bertambah tujuh orang menjadi 826 orang hingga 10 Agustus 2020 di Surabaya. Selain itu, pasien konfirmasi positif dalam perawatan sebanyak 2.487 orang.
Baca Juga
Advertisement
Untuk kasus Corona COVID-19 per wilayah antara lain:
Surabaya Barat:
Konfirmasi: 1.368 orang
Sembuh: 810 orang
Meninggal: 97 orang
Surabaya Pusat:
Konfirmasi: 1.222 orang
Sembuh: 766 orang
Meninggal: 136 orang
Surabaya Utara:
Konfirmasi: 1.698 orang
Sembuh: 1.231 orang
Meninggal: 155 orang
Surabaya Timur:
Konfirmasi: 3.093 orang
Sembuh: 2.136 orang
Meninggal: 232 orang
Surabaya Selatan:
Konfirmasi: 2.370 orang
Sembuh: 1.495 orang
Meninggal: 206 orang
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kota Surabaya Masuk Zona Orange pada 10 Agustus 2020
Kota Surabaya pun masuk zona orange COVID-19 pada 10 Agustus 2020. Artinya zona risiko sedang. Hal tersebut ditunjukkan dalam peta risiko dalam laman COVID19.go.id yang dikelola Satgas Gugus Tugas Pusat.
Kota Surabaya masuk zona orange ini juga terlihat dari peta infocovid19.jatimprov.go.id.Berdasarkan data pukul 12:33:49, Surabaya saat ini risiko sedang dengan skor 2,02. Sebelumnya Surabaya mencatatkan zona merah COVID-19 atau berisiko tinggi dengan skor 1,73
Meski zona orange, Surabaya masih mencatatkan tambahan kasus positif COVID-19. Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Surabaya bertambah 125 orang menjadi 9.751 orang.
Pasien sembuh bertambah 130 orang menjadi 6.438 orang. Pasien meninggal karena COVID-19 di Surabaya bertambah tujuh orang menjadi 826 orang.
Tingkat recovery rate di Surabaya mencapai 66,02 persen, sedangkan fatality rate mencapai 8,47 persen.
Adapun peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan scoring dan pembobotan.
Sebelumnya, Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan mengenai penentuan zona risiko. Penentuan zona risiko ini menggunakan 15 indikator yang dibangun dari tiga pilar utama yaitu epidemiologi, surveillance kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Dewi menuturkan, dalam indikator epidemiologi lebih banyak ditekankan untuk menentukan zona risiko yang terdiri dari jumlah penambahan dan penurunan kasus baik positif, sembuh, kasus suspek, kematian, laju insidensi, angka kematian per 100 ribu penduduk, dan jumlah pemeriksaan spesimen.
"Indikator epidemiologi banyak ditekankan di sana, jumlah kasus penambahan, apakah sudah ada penurunan. Target kita 50 persen dari puncak. Kemudian juga suspek, apakah sudah turun dari puncak, kemudian melihat angka kematian. Angka kematian dari suspek dan positif," ujar dia, saat diskusi BNPB ditulis Selasa, 4 Agustus 2020.
"Angka kesembuhan kita lihat, angka insidensi, dan angka kematian per 100 ribu penduduk juga kita lihat, jumlah pemeriksaan spesimen per minggu ada kenaikan, angka positif rate di sana," ia menambahkan.
Dewi mengingatkan adalah agar masyarakat dapat menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat dan fit. Ia mengatakan, mengalahkan virus corona baru (Sars-CoV-2) ini dengan daya tahan tubuh yang kuat.
Advertisement
10 Besar Kelurahan dengan Konfirmasi Terbanyak per 10 Agustus 2020
10 Besar Kelurahan dengan Konfirmasi Terbanyak per 10 Agustus 2020:
1.Kelurahan Mojo: 252 orang
2.Kelurahan Tanah Kali Kedinding: 210 orang
3.Kelurahan Kalirungkut: 186 orang
4.Kelurahan Kemayoran: 165 orang
5.Kelurahan Wonokromo: 158 orang
6.Kelurahan Pacarkembang: 156 orang
7.Kelurahan Ngagel Rejo: 150 orang
8. Kelurahan Morokrembangan: 142 orang
9.Kelurahan Sidotopo Ketan: 134 orang
10.Kelurahan Wonokusumo: 134 orang