Bahaya COVID-19 Belum Selesai, Jokowi Sebut Masker Jadi Kunci

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh masyarakat, bahwa ancaman bahaya paparan COVID-19 masih belum selesai.

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Agu 2020, 17:08 WIB
Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Liputan6.com, Bandung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh masyarakat, bahwa ancaman bahaya paparan COVID-19 masih belum selesai. Hal itu terlihat dari angka terkini kejadian kasus di 215 negara yaitu 19.7 juta orang terpapar dan 728 ribu meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia 127 ribu orang dinyatakan positif terpapar, 82 ribu sembuh dan 5.700 meninggal.

Menurut Jokowi, selama belum ada penawarnya berupa vaksin, maka pennyakit ini masih dalam level bahaya. Sehingga kata Jokowi, tindakan yang paling penting dilakukan saat ini adalah strategi intervensi berbasis lokal.

"Dan ini sudah settle, sudah dilakukan Provinsi Jawa Barat. Ini artinya agar diteruskan, artinya scope dalam wilayah kecil ini yang paling penting. PSBB tingkat desa, PSBB tingkat kampung, saya kira melokalisir COVID dalam scope-scope kecil ini, akan lebih memudahkan kita dalam menyelesaikan masalah - masalah yang ada dilapangan," kata Jokowi dalam keterangan daring dari Markas Komando Daerah Militer (Makodam) Siliwangi Bandung, Selasa, 11 Agustus 2020.

Jokowi menyebutkan keputusan penanganan COVID-19 di Jawa Barat itu, dianggap tidak menganggu kondisi antar daerah terutama dari segi ekonomi. Jokowi menuturkan langkah selanjutkan yang harus ditempuh sebelum rampungnya uji coba vaksin COVID-19 adalah pentingnya manajemen krisis.

 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). (Foto: Biro Pers Sekrerariat Presiden)

Simak Video Berikut Ini:


Soal keamanan dan disiplin menggunakan masker

Jokowi berharap kepada tentara dan seluruh petugas keamanan lainnya di Jawa Barat, tetap aktif menjaga kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Terutama untuk penggunaan masker.

"Utama urusan masker ini. Di samping tentu saja yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak, tapi masker jadi kunci. Seperti yang tadi disampaikan oleh pak Gubernur, pilih lockdown atau pilih masker. Pilih PSBB atau pilih masker, kita pilih pake masker," sebut Jokowi.

Dalam hasil survei yang dilakukan oleh otoritasnya di salah satu provinsi di Pulau Jawa sebanyak 70 persen masyarakat belum menggunakan masker. Jokowi mengaku dalam dua pekan ini, gugus tugas di daerah dibantu oleh tentara dan polisi agar mendisiplinkan masyarakat untuk menggunakan masker.

Permintaan bantuan pengadaan masker sendiri ucap Jokowi dapat langsung dilayangkan ke Komisi atau Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19. Sehingga tidak ada lagi alasan, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku karena kekurangan masker.

"Karena ini akan menyelesaikan banyak hal yang COVID. Dengan kondisi yang ada, jangan sampai langsung dibuka sebuah wilayah. Ada tahapan - tahapan pra kondisi diprakondisikan dahulu," sebut Jokowi. (Arie Nugraha)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya