Menko Mahfud MD Sebut Layanan Kereta Api Lebih Baik dari Pesawat, Ini Alasannya

Menko Polhukam Mahfud MD mengakui adanya peningkatan layanan penumpang dalam moda transportasi kereta api.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2020, 18:15 WIB
Penumpang kereta api di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui adanya peningkatan layanan penumpang dalam moda transportasi kereta api. Bahkan, ia menyebut layanan oleh kereta api lebih baik dibandingkan pesawat udara.

"Sekarang kereta api adalah pilihan lebih nyaman dibandingkan pesawat. Kalo tidak diburu waktu saya pilih naik kereta api," jelas dia dalam webinar bertajuk Transportasi untuk Merajut Keragaman, Selasa (11/8).

Lebih dari itu, sambung Mahfud, moda transportasi kereta api juga mempunyai makna filosofis mendalam yang baik bagi persatuan bangsa. Mengingat pengguna akan lebih luwes dalam melakukan interaksi dibanding jenis angkutan lainnya.

"Banyak diantaranya, barangkali dari yang hadir di antara kita. Juga ada yang mendapat jodoh karena naik kereta api atau ketemu di stasiun," jelasnya.

Selain itu, moda transportasi ini juga dinilai sebagai urat nadi untuk menghubungkan potensi yang dimiliki antar daerah. Sehingga berpotensi besar menjadi media untuk pengembangan ekonomi di suatu daerah.

"Dengan manfaat ini, potensi daerah dapat dieksekusi lebih cepat. Sehingga berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," paparnya

Pun, Mahfud menilai kereta api juga mampu memperkuat kesatuan bangsa. Dimana dengan semakin terbukannya akses oleh sistem transportasi, maka akan terjadi pula pemahaman akan budaya lain maupun karakter suatu masyarakat.

"Ketika setiap orang saling mengenal dan membangun kepercayaan lebih dekat. Maka akan melunturkan perasaan saling curiga atau prasangka buruk lainnya," imbuh dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cetak Rekor, Penumpang Kereta Api di 2019 Tembus 429 Juta Orang

Ilustrasi – Kereta Api. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 Purwokerto/Muhamad Ridlo)

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mencatat dalam lima tahun terakhir atau sejak 2015 jumlah pengguna kereta api terus meningkat hingga saat ini. Bahkan pada 2019 lalu, total jumlah pengguna kereta api mencapai 429,3 juta orang atau sebagai rekor tertinggi.

"Sedikit saya highlight terkait perkembangan kereta api dalam 5 tahun terakhir, bahwa memang pertumbuhan pergerakan perjalanan kereta api hari ini meningkat signifikan sejak awal tahun 2015. Berdasarkan grafik perjalanan kereta api sekitar 500 perjalanan kereta api dalam 5 tahun terakhir dan jumlah penumpang tahun lalu bahkan mencapai rekor dengan 429,3 juta pengguna," ujar dia dalam webinar bertajuk Transportasi untuk Merajut Keragaman, Selasa (11/8).

Menurut Zulfikri dari capaian rekor penumpang pada tahun lalu tersebut didominasi oleh penumpang dari kelas ekonomi mencapai 95 persen. Kemudian, kelas eksekutif sebanyak 4 persen dan kelas bisnis sebesar 1 persen.

"Maka, segmen penumpang yang dilayani oleh PT KAI sebagian besar penumpang kelas ekonomi yang berpenghasilan menengah ke bawah," imbuh dia.

Lebih jauh, pria yang baru sembuh dari paparan Covid-19 ini menyebut bahwa torehan positif ini merupakan buah dari kegigihan pemerintah dalam menggencarkan pembangunan infrastruktur bagi moda kereta api. Salah satunya penambahan jalur kereta api sejak tahun 2015 yang mencapai 1025 kilometer.

"Disini tercatat sudah 1025 kilometer terbangun sejak tahun 2015. Ini tersebar juga di sumatera dan jawa dan sudah dimulai juga pembangunan jalur kereta api di Sulawesi yang memang kita harapkan bisa segera kita operasikan," ujarnya.

Akan tetapi, ia mengungkapkan jika torehan positif ini sepenuhnya belum bisa mengakomodir keinginan publik. Seperti belum tersedianya moda angkutan kereta api di daerah tertentu.

"Memang apa yang sudah dibangun hari ini yang dikembangkan pemerintah masih belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat, dalam rangka meningkatkan konektivitas dan mobilitas. Tetapi ini terus akan dikembangkan pembangunan di lima tahun pertama sampai tahun 2024," tukasnya.


Menhub: Kereta Api Jadi Urat Nadi Pemulihan Ekonomi Nasional

Penambahan Perjalanan KA Jarak jauh: Kereta jarak jauh tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (10/7/2020). PT KAI telah mengoperasikan lima perjalanan kereta jarak jauh untuk tujuan Bandung, Cirebon, dan Surabaya mulai Jumat 10 Juli 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya peran moda transportasi kereta api sebagai urat nadi pemulihan ekonomi nasional di era kebiasaan baru.

Sebab moda transportasi ini masih menjadi pilihan favorit bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai penunjang mobilitas, khususnya terkait aktivitas ekonomi.

"Pada masa kebiasaan baru peran transportasi kereta api menjadi penting. Kereta api ini sebagai urat nadi dari pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam webinar bertajuk Transportasi Untuk Merajut Keragaman, Selasa (11/8/2020).

Budi mengatakan, manfaat kereta api bagi pemulihan ekonomi nasional kian terasa pada era kebiasaan baru ini. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya pengguna moda angkutan transportasi baik KRL maupun MRT yang didominasi oleh pekerja informal.

Selain itu, kereta api juga berkontribusi besar bagi pertumbuhan sektor logistik. Menyusul semakin mudahnya proses distribusi barang ke tangan konsumen.

Begitu juga pada sektor pariwisata, dimana kereta api mampu menjawab kebutuhan wisatawan lewat kemudahan akses ke sejumlah destinasi wisata. "Maka Kereta api menjadi alat koneksivitas yang fundamental bagi aspek sosial dan ekonomi," jelasnya.

Kendati demikian, ia meminta seluruh pengguna moda kereta api untuk kooperatif mengikuti ketentuan protokol kesehatan di era kebiasaan baru ini. Ketentuan ini demi melindungi pengguna maupun masyarakat luas dari paparan virus corona jenis baru atau Covid-19.

"Pemerintah hadir ajak semua pengguna agar senantiasa bersikap waspada, patuh, dan disiplin. Demi perjalanan kereta api yang lebih aman," imbuh dia.

Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya