Drakor It’s Okay to Not Be Okay Tamat, Ini 5 Pelajaran Hidup yang Bisa Kalian Ambil

Berikut beberapa pelajaran dari drakor It’s Okay to Not Be Okay.

oleh Asnida Riani diperbarui 11 Agu 2020, 20:01 WIB
It's Okay to Not Be Okay (Netflix)

Liputan6.com, Jakarta Drama Korea berjudul It's Okay to Not Be Okay telah tamat. Dalam setiap episode penayangannya, drama ini selalu jadi trending topic di media sosial.

Drama ini menceritakan tentang bagaimana dua karakter utama, Ko Moon Young, diperankan Soe Ye Ji, dan Moon Kang Tae, nama karaker Kim Soo Hyun, pulih dari emosi, serta isu psikologi yang dialami.

Terlepas dari berbagai adegan romantis ala drakor yang beberapa di antaranya malah jadi meme, rupanya terdapat pelajaran hidup yang bisa kalian ambil untuk diaplikasikan di keseharian. Berikut beberapa pelajaran dari drakor It’s Okay to Not Be Okay yang telah tamat.

1. Semua orang punya perjuangan masing-masing

Butterfly hug, teknik jaga kestabilan emosi yang muncul di drama korea, It's Okay to Not Be Okay. (dok. Asia Wiki)

Dengan latar belakang keluarga yang orangtuanya sukses, hidup Moon Young tak lantas jadi mudah. Dengan emosi meledak-ledak, cenderung impulsif, dan tak tertebak, Moon Young punya perjuangan dalam keluar dari lingkaran trauma masa lalu.

Sekilas, tak bakal ada yang tahu beban berkarakter sebagai penulis buku anak-anak tersebut. Padahal, terlepas dari indikator kesuksesan, Moon Young menyimpan banyak beban di dalam diri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Kata-kata sangat berarti, jadi bijaklah dalam berucap

(c) Facebook/tvNDrama

Selain dengan teknik menjaga kestabilan emosi, butterfly hug, Kang Tae berkomunikasi lewat pilihan kata yang punya makna berarti pada Mon Young. Dalam salah satu scene, Moon Young justru membuat anak kecil menangis dengan 'memperbaiki' perspektifnya.

Pilihan kata di scene drama It's Okay To Not Be Okay diperlihakan bisa digunakan untuk mendorong semangat maupun meluruhkan mimpi. Karenanya, penting untuk bijak dalam berucap kepada siapa pun.


3. Tak Bisa Mendapat Semua yang Diingini

Kim Soo Hyun dalam It's Okay to Not Be Okay. (Netflix)

Moon Young cenderung melakukan semua hal hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Padahal, saat sudah berusaha semaksimal mungkin dan belum mendapat hasil sesuai dikehendaki, ada alasan lebih besar di baliknya.

Bila dalam hidup selalu mengikuti obsesi, menjalaninya akan lebih sulit. Sebagai ganti, latih diri untuk terus fokus pada solusi. Jadi, selain berusaha mendapatkan skenario sesuai keinginan, Anda siap dengan skenario terburuk. Penerimaan tentu berperan penting di sini.


4. Hidup Bukanlah Cerita Dongeng

(c) Facebook/tvNDrama

It's Okay To Not Be Okay menyampaikan bahwa hidup tak seperti cerita dongeng yang selalu berujung bahagia. Dalam perjalanannya, ada pula sakit hati, luapan emosi, perjuangan, bahkan rasa percaya yang hilang.

Demi menghadapi realita, Anda harus perlahan mengambil kembali keping-keping tersisa, menatanya, dan membuat rencana baru. Proses ini pun sangat mungkin tak hanya dilakukan sekali.


5. Hadapi Ketakutan

Simak apa itu butterflu hug sebagai metode kontrol emosi di drama It's Okay to Not Be Okay (Foto: instagram/xuan_play)

Baik Moon Youg maupun Kang Tae, keduanya punya kesamaan, yakni lari dari rasa takut. Padahal, keputusan ini hanya akan membuat masalah makin rumit dan malah membuat diri merasa lebih kosong dari sebelumnya.

Memanfaatkan metode yang tepat, bahkan libatkan bimbingan profesional bila dibutuhkan, sangat berperan dalam penyembuhan diri. Dengan begitu, diharapkan bisa merasakan tenang setelah berhasil sembuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya