Liputan6.com, Padang - Jaringan seluler Telkomsel mengalami gangguan sejak Selasa 11 Agustus 2020 siang di Sumatera Barat. Pengguna provider tersebut tak bisa mengakses internet, telepon dan SMS.
Pantauan Liputan6.com, hingga pukul 21.30 WIB jaringan seluler ini masih belum pulih di Sumatera Barat. Gangguan dikeluhkan hampir di seluruh wilayah setempat.
Baca Juga
Advertisement
"Iya jaringan Telkomsel hilang sejak siang, saya kira itu gangguan sebentar saja, namun sampai sekarang belum kembali normal," kata salah seorang warga Padang, Marni (27) kepada Liputan6.com, Selasa (11/8/2020).
Ia mengatakan tidak berapa lama setelah jaringan Telkomsel mengalami gangguan, ada informasi gedung Telkomsel di Pekanbaru mengalami kebakaran.
Gangguan jaringan ini juga dikeluhkan hingga ke jagad maya, kini tagar Telkomsel menduduki trending pertama di twitter.
Salah satu akun, @_rehantwo menulis tweet terkait gangguan ini "owalah pantesan hilang sinyalnya, rupanya gedung #telkomsel nya kebakaran".
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penjelasan Telkomsel
Akun lainnya Ekaanovfrenzo menulis sekitar 2 jam yang lalu "Masih bingung, yang kebakaran cuman gedung Telkomsel daerah Pekanbaru Riau, tapi kenapa jaringan #telkomsel seluruh Sumatera ikutan mati total, bukankah tiap provinsi punya servernya masing-masing, ada yang bisa jelasin? #telkomseldown".
Sementara Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin, dalam keterangan tertulisnya membenarkan ada permasalahan jaringan di provider tersebut.
Ia menyebut saat ini memang terjadi penurunan kualitas akses layanan telekomunikasi Telkomsel di wilayah Sumatra, yang dipicu akibat terbakarnya Sentra Telepon Otomat (STO) Telkom di Kota Pekanbaru.
“Untuk sementara ini belum dapat digunakan (panggilan dan SMS), kemudian ada penurunan kualitas akses data di sejumlah wilayah di Sumatra,” katanya.
Saat ini, lanjutnya tim teknis Telkomsel masih berupaya memulihkan layanan secara keseluruhan agar dapat berjalan normal kembali.
“Kami akan sampaikan informasi lebih lanjut secara berkala untuk perkembangan proses pemulihan layanan,” ia menjelaskan.
Advertisement