Menakar Peluang Bakal Calon Gubernur Kepri pada Pilkada 2020

Survei kali ini dilakukan untuk memetakan pilihan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terhadap Bakal Calon Gubernur dan Pasangan Calon Gubernur Kepri pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Agu 2020, 01:14 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Riau - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) kembali menyelenggarakan survei pada 22 Juli - 8 Agustus 2020. Survei kali ini dilakukan untuk memetakan pilihan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terhadap Bakal Calon Gubernur dan Pasangan Calon Gubernur Kepri pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Jajak pendapat masyarakat ini diikuti oleh 1.220 masyarakat Kepri yang tersebar secara proporsional di Kepulauan Riau terdiri dari 7 Kabupaten/Kota.

Yaitu, Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, Batam, dan Tanjugpinang yang tersebar secara proporsional dari 1.393.439 orang yang masuk dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Provinsi Kepri untuk Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang.

Dari hasil survei tersebut, nama Mantan Wagub Kepri Soerya Raspationo menempati urutan pertama dari sisi elektabilitas.

Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono mengatakan, hasil itu diperoleh saat 1220 responden terpilih ditanya secara terbuka jika Pilkada dilaksanakan pada hari ini, siapa gubernur yang akan ibu/bapak pilih?

"Hasilnya, Mantan Wagub Kepri Soerya Raspationo dengan perolehan 25,60 persen. Disusul dengan Ansar Ahmad yang dipilih oleh 15,30 persen responden, Ismeth Abdullah 13,80 persen, dan petahana Isdianto 12,10 persen," kata Arifin dalam keterangannya, Selasa (11/8/20).

Selanjutnya, Iman Sutiawan dipilih oleh 4,20 persen responden, Suryani dipilih oleh 3,10 persen, Marlin Agustina 1,80 persen, dan yang belum memilih sebanyak 24,10 persen.

Dengan pertanyaan yang sama, namun dilakukan secara tertutup, nama Soerya Raspationo juga menempati posisi teratas dengan perolehan 26,5 persen.

"Disusul dengan Ansar Ahmad yang dipilih oleh 19,3 persen responden, Ismeth Abdullah 12,7 persen, dan petahana Isdianto 12,5 persen.

Selanjutnya, Iman Sutiawan dipilih oleh 5,3 persen responden, Suryani dipilih oleh 4,21 persen, Marlin Agustina 2,1 persen, dan yang belum memilih sebanyak 17,4 persen.

Sementara itu, dari data survei juga memaparkan hasil dari survei popularitas atau tingkat pengenalan dan kesukaan masyarakat, Soerya Raspationo dikenal oleh 70,6 persen responden, Ansar Ahmad 67,8 persen, dan Ismeth Abdullah 65,9 persen.

"Lalu Isdianto dikenal oleh 60,3 persen, Iman Sutiawan 30,4 persen, Suryani 30,3 persen, dan Marlin Agustina 29,6 persen," terang Arifin.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Simulasi Head to Head

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Dalam simulasi head-to-head pada survei pilgub kepulauan Riau antara petahana Isdianto - Suryani yang akan diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) melawan Soerya Respationo - Iman Sutiawan yang diusung PDIP Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didapatkan sebesar 45,6 persen responden memilih Soerya Respationo - Iman Sutiawan.

Sedangkan 30,2 persen responden memilih pasangan Isdianto - Suryani. Dan belum memilih sebanyak 24,2 persen responden.

"Kesimpulannya, popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas Soerya Raspationo menjadi yang tertinggi karena pernah menjadi di wakil gubernur dan pernah juga maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Amsar Ahmad pada periode sebelumnya," terang Arifin.

Sementara Isdianto menjadi gubernur dengan melewati proses politik yang panjang menggantikan Nurdin yang ditangkap KPK.

"Ketidakpuasan masyarakat sangat mempengaruhi tingkat elektabilitas dari Calon Gubernur petahana," kata Arifin.

Untuk diketahui, metode sampling ditentukan dengan mengunakan metode multistage random sampling. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 2,8 persen.

Pengambilan data survei dilakukan dengan metode via telepon sebesar 50 persen dari responden terpilih, dan tatap muka 50 persen dari responden dengan menggunakan aturan protocol kesehatan di saat pandemi Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya