Liputan6.com, Jakarta Obat dan vaksin menjadi dua hal yang banyak disorot dalam penanganan COVID-19. Beberapa waktu lalu, sebuah produk obat herbal bahkan diklaim mampu membunuh virus corona yang menyebabkan penyakit tersebut.
Klaim semacam itu bukan pertama kalinya. Obat herbal dari luar negeri seperti Tiongkok pun seringkali dijual di toko-toko daring dengan klaim mampu menyembuhkan COVID-19.
Advertisement
"Masyarakat harus dicerdaskan terlebih dahulu supaya mereka tidak mudah terpana dengan klaim-klaim yang aduhai itu," kata Mayagustina Andarini, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM.
Dalam sebuah temu media secara daring beberapa waktu lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa beberapa obat dari Tiongkok memang sudah terdaftar untuk dipakai di Tanah Air.
Namun, Maya menegaskan bahwa obat herbal digunakan bukan untuk menyembuhkan COVID-19. "Di Tiongkok sendiri tidak ada lho (diklaim) menyembuhkan COVID," ujarnya, ditulis Rabu (12/8/2020).
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Tak Harus Pakai Herbal dari Luar Negeri
Maya menjelaskan, Tiongkok memang menggunakan beberapa produk obat herbal ketika wabah merebak di Wuhan.
"Mereka mengeluarkan lima produk herbal mereka yang digunakan di Wuhan pada saat pandemi, tapi tidak ada yang antivirus. Semuanya itu imunomodulator, sama dengan mpon-mpon yang ada di kita," ujarnya.
Yang dimaksud dengan imunomodulator berarti herbal tersebut berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga lebih siap untuk menghadapi serangan virus, bukan mematikan virusnya itu sendiri.
Maya mengatakan, sesungguhnya berbagai jamu di Indonesia yang telah digunakan sejak zaman nenek moyang juga banyak yang berpotensi sebagai imunomodulator atau meningkatkan daya tahan tubuh.
"Jadi sebetulnya kalau kita percaya diri, dengan obat kita cukup kok. Hanya kadang-kadang kita kan 'kalau dari Tiongkok lebih hebat, lebih manjur' tidak juga."
"Coba saja kita tiap hari minum temulawan, jahe merah, sirih, ada ramuannya, kita bikin sendiri, tidak usah beli-beli. Kita minum setiap hari, sama kandungannya dengan dari Tiongkok isinya begitu-begitu saja."
Advertisement