Sejumlah siswa saat memberikan kantong berisi sampah anorganik di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap dunia pendidikan dan meningkatkan kesadaran anak untuk tidak membuang sampah sembarangan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Gus In menimbang sampah anorganik di Bank Sampah Majelis Taklim, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Pendiri Bank Sampah Majelis Taklim, Solihin atau Gus In memberikan fasilitas WiFi untuk menunjang pembelajaran jarak jauh bagi siswa-siswi kurang mampu di wilayah Koja. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Gus In membimbing siswa saat mengikuti kegiatan belajar jarak jauh di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Para sisw dapat memakai fasilitas WiFi dengan menukarkan sampah anorganik minimal 1 kilogram. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Siswa saat mengerjakan soal pelajaran menggunakan fasilitas WiFi di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Siswa menunjukkan kantong berisi sampah anorganik dan ponsel di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Siswa menunjukkan aplikasi belajar saat mengikuti kegiatan pelajaran jarak jauh di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Perangkat internet diletakkan di dekat siswa saat mengikuti kegiatan pelajaran jarak jauh di Bank Sampah Majelis Taklim, Kecamatan Koja, Jakarta, Rabu (12/8/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)