Liputan6.com, Spielberg - Persaingan MotoGP 2020 berlanjut ke Red Bull Ring, Austria. Sirkuit tersebut bakal menggelar balapan ganda dalam dua pekan beruntun.
Ducati mengukuhkan diri sebagai raja di sirkuit dengan panjang 4,318 km tersebut. Mereka memenangkan empat ajang terakhir di sana melalui tiga pembalap.
Advertisement
Andrea Dovizioso melakukannya pada 2017 dan 2019. Sisanya datang dari Andrea Iannone (2016) dan Jorge Lorenzo (2018).
Namun, kemampuan wakil pabrikan asal Italia tersebut diragukan pada kesempatan mendatang. Penyebabnya ada dua.
Pertama kebangkitan KTM yang berbasis Austria. Mereka meraih kemenangan pertama di MotoGP melalui Brad Binder pekan lalu. Sebagai tuan rumah, KTM juga memiliki keuntungan dengan beberapa kali menggelar tes di sana.
Faktor kedua adalah melempemnya Ducati di MotoGP musim ini.
Saksikan Video MotoGP Berikut Ini
Melempem di Brno
Hal itu terlihat pada balapan teranyar di Brno. Meski sirkuit dinilai cocok dengan karakter Ducati, Dovizioso dan Danillo Petrucci gagal bicara banyak bersama Desmosedici GP20.
Justru pembalap tim satelit Johann Zarco yang cemerlang mengendarai motor spek tahun lalu Desmosedici GP19. Setelah merebut pole, rider asal Prancis ini mempersembahkan podium bagi Reale Avintia Racing.
Advertisement
Enggan Umbar Janji
Dalam kondisi ini, Dovizioso pun tidak berani mengumbar janji. Meski begitu, dia yakin performannya bakal meningkat.
"MotoGP Ceko menunjukkan sulit menebak hasil balapan tahun ini. Setiap seri memiliki cerita berbeda. Maka, meski Ducati sukses di Red Bull Ring, prioritas kami adalah meningkatkan kinerja Desmosedici," ungkapnya.
Sejarah Red Bull Ring
Red Bull Ring kembali menggelar MotoGP sejak 2016. Sebelumnya mereka melangsungkan balapan pada 1996 dan 1997 ketika sirkuit masih bernama A1-Ring.
Sebelum itu seri Austria berlangsung di Salzburgring pada 1971-1994.
Advertisement