9 Kota Catatkan Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi, Ini Imbauan Satgas

Surabaya, Jawa Timur termasuk salah satu kota yang catatkan kasus aktif COVID-19 tertinggi per 9 Agustus 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Agu 2020, 04:00 WIB
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengajak masyarakat untuk memahami data COVID-19 lewat definisi laju insidensi saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (22/7/2020). (Dok Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menuturkan, masih ada sembilan kabupaten/kota yang harus mendapatkan perhatian ekstra lantaran angka kasus konfirmasi aktif COVID-19 di wilayah itu tinggi dengan lebih dari 1.000 kasus aktif pada 9 Agustus 2020.

"9 kabupaten/kota perlu perhatian ekstra kasus aktif 1.000 kasus,” ujar dia dalam diskusi daring Memahami Kasus Aktif di Indonesia, seperti ditulis Kamis, (13/8/2020).

Adapun sembilan kabupaten/kota itu antara lain Jakarta Barat dengan ditemui kasus aktif COVID-19 sebanyak 1.268, Kota Surabaya sebanyak 1.283, Jakarta Timur sebanyak 1.305, Jakarta Selatan sebanyak 1.309, Kota Medan sebanyak 1.377, Kota Makassar sebanyak 1.511, Kota Semarang sebanyak 1.681, Jakarta Utara sebanyak 1.775, dan Jakarta Pusat sebanyak 2.213 per 9 Agustus 2020.

Dewi menuturkan, sembilan kabupaten/kota tersebut  cukup beragam mengingat ada Kota Makassar, Semarang, Medan dan Surabaya.

"Ada Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, jadi kita melihat memang macam-macam ini, perlu perhatian ekstra. Kota ini mobilitas tinggi, aktivitas tinggi, tetap jaga protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan. Jangan sampai bertambah kasus aktifnya," ujar dia.

Adapun kasus aktif COVID-19 ini berarti kasus yang masih aktif di masyarakat dibandingkan dengan kasus kumulatif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Menekan Kasus Aktif

Epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Dewi Nur Aisyah menegaskan walaupun suatu wilayah dikategorikan sebagai zona hijau, belum tentu wilayah tersebut aman dari penularan COVID-19 saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (8/7/2020). (Dok Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas)

Mengutip laman COVID19.go.id, Dewi juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menekan kasus aktif dan kematian, serta meningkatkan angka kesembuhan.

"Kita harus memutus mata rantai penularan. Semakin kita mulai beraktivitas maka kita juga punya tanggung jawab untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin di mana pun juga. Meningkatkan pelayanan kesehatan, memastikan sumber daya manusianya cukup, masyarakat juga bisa menjaga daya tahan tubuh, makan makanan bergizi, olahraga teratur dan istirahat yang cukup," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya